Alasan Kenapa harus Berdoa untuk Mayit Selama Tujuh Hari

- 7 Agustus 2020, 20:40 WIB
PARA pemangku kebijakan di Jalan Tol Purbaleunyi melakukan doa bersama di rest area kilometer 97 tol tersebut, Jumat 13 September 2019. Selain mendoakan para korban, mereka berharap tidak terjadi lagi kecelakaan di ruas tol khususnya kilometer 100-80.*/HILMI ABDUL HALIM/PR
PARA pemangku kebijakan di Jalan Tol Purbaleunyi melakukan doa bersama di rest area kilometer 97 tol tersebut, Jumat 13 September 2019. Selain mendoakan para korban, mereka berharap tidak terjadi lagi kecelakaan di ruas tol khususnya kilometer 100-80.*/HILMI ABDUL HALIM/PR /HILMI ABDUL HALIM/PR/

RINGTIMES BANYUWANGI - Beberapa kalangan di sekitar kita melakukan selamatan selama tujuh hari sepeninggal anggota keluarga. 

Hal ini bertujuan agar ujian bagi keluarga yang meninggal di dalam kubur lebih ringan.

Bersamaan dengan hal tersebut, dianjurkan untuk memberi sedekah kepada orang-orang sekitar yang turut mendoakan mayit.

Baca Juga: Konten 3 Youtuber Fashion Ini Bisa Buat Gaya Penampilanmu Semakin Menarik

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, Imam Thawus, seorang tabi'in ahli zuhud mengatakan;

إن الموتى يفتنون في قبورهم سبعا، فكانوا يستحبون أن يطعم عنهم تلك الأيام

“Sesungguhnya orang mati difitnah (diuji dengan pertanyaan malaikat) didalam quburnya selama 7 hari, dan “mereka” menganjurkan (mensunnahkan) agar memberikan makan (pahalanya) untuk yang meninggal selama 7 hari tersebut”.

Baca Juga: 6 Tips Mudah Pilih Pakaian untuk Pemilik Tubuh Gemuk, Agar Terlihat Ramping dan Stylish

Ringtimesbanyuwangi.com juga mengutip dari kitab Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 halaman 198;

ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻨﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ عام (الحاوي للفتاوي ,ج:۲,ص: ١٩٨

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x