RINGTIMES BANYUWANGI - Diriwayatkan dari Abdillah bin Salam, dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari kitab Daqoiqul Akhbar karya Imam Abdurrohim bin Ahmad Al-Qadhi, bahwa sebelum malaikat Munkar dan Nakir masuk datang ke kubur, terlebih dahulu datang Malaikat Ruman. Wajahnya bersinar terang seperti matahari.
Ia duduk sambil berkata kepada mayit, "Tulislah apa yang telah kamu perbuat, baik kebaikan maupun keburukan !"
Lalu, mayit itu bertanya kepadanya, "Dengan apa aku akan menulis ? Di mana pena, tinta, dan wadah tintaku ?"
Baca Juga: Ketok Palu! Joe Biden Tunjuk Kamala Harris sebagai Pasangannya di Pilpres AS dari Partai Demokrat
Rasulullah SAW kemudian melanjutkan kisah tersebut, Maka kemudian malaikat Ruman memotong kain kafan si mayit dan memberikan kepadanya, "Ini lembaranmu, maka tulislah!"
Maka si mayit menuliskan seluruh amal salih yang sudah dilakukannya selama di dunia. Namun, ketika sampai pada amal buruk, mayit di alam kubur tersebut merasa malu.
Maka malaikat Ruman berkata padanya,"Wahai pendosa! Kenapa kamu tidak malu pada penciptamu ketika kamu melakukannya ketika masih berada di dunia? Sedangkan saat ini kamu malu padaku,"
Baca Juga: Berikut Adab yang Harus Dilakukan Wanita terhadap Diri Sendiri Menurut Imam Al-Ghazali
Lalu, Malaikat Ruman menjawab, "Kuncilah lembaran itu dengan kukumu !". Mayit itu pun mengunci lembaran itu dengan kukunya dan menggantungkan lembaran itu di lehernya sampai hari kiamat.
Kemudian, datanglah sesudah itu Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir menghadap mayit di alam kubur.