RINGTIMES BANYUWANGI- Hari ini, sebagian umat Islam menjalankan ibadah puasa awal tahun Hijriyah 1442, dimana sebelumnya mereka telah menjalankan puasa akhir tahun sebagai penutup dari tahun 1441 Hijriyah.
Namun, terdapat beberapa klaim bahwa puasa awal dan akhir tahun baru Hijriyah merupakan amalan yang tidak memiliki dasar hadis yang kuat.
Terdapat penjelasan mengenai puasa awal dan akhir tahun sehingga dikenai hukum sunah.
Baca Juga: 5 Peluang Usaha di Desa yang Menguntungkan
Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari NU Online, terdapat sebuah hadis yang menjelaskan kesunahan puasa setiap akhir bulan, yakni;
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رضى الله عنهما: عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم: أَنَّهُ سَأَلَهُ أَوْسَأَلَ رَجُلًا وَعِمْرَانَ يَسْمَعُ فَقَالَ: يَاأَبَا فُلَان، أَمَا صُمْتَ سَرَرَ هَذَا الشَّهْرِ؟—قَالَ: أَظُنُّهُ. قَالَ: يَعْنِي رَمَضَانَ.—قَالَ الرَّجُلُ: لَا يَارَسُولَ اللهِ. قَالَ: فَإِذَا أَفْطَرْتَ فَصُمْ يَوْمَيْنِ. لَمْ يَقُلِ الصَّلْتُ أَظُنُّهَ يَعْنِي رَمَضَانَ. رواه البخاري.
Terjemahan: “Diriwayatkan dari Imran bin Al-Husain RA, dari Nabi SAW bahwa ada orang bertanya kepada beliau, atau beliau bertanya kepada seseorang, sementara Imran mendengarnya. Lalu Rasulullah berkata, ‘Wahai Abu fulan, apakah kamu puasa akhir bulan (Sya’ban) ini? Abu An-Nu’man berkata, ‘Saya duga maksudnya adalah bulan itu.’ As-Shalt bin Muhammad berkata, ‘Maksud dugaan An-Nu’man adalah bulan Ramadhan.’—Orang yang ditanya oleh Nabi SAW menjawab, ‘Tidak wahai Rasulullah.’ Nabi SAW menyambungnya, ‘Apabila kamu tidak puasa, maka puasa lah dua hari (sebagai gantinya).’ As-Shalt tidak mengatakan redaksi, ‘Saya menduganya itu adalah bulan Ramadhan,’” (HR Bukhari).
Baca Juga: Kenali 7 Karakter Ini Sebenarnya Termasuk Penyakit Mental
Hadis ini secara sekilas memang hanya menunjukkan kesunnahan untuk membiasakan puasa akhir bulan.
Tetapi menurut Az-Zain bin Al-Munir, melihat Imam al-Bukhari memasukkan hadis ini dalam Bab Puasa di Akhir Bulan, menunjukkan bahwa menurutnya kesunahan membiasakan puasa akhir bulan itu tidak hanya berlaku di bulan Sya’ban, tetapi juga di bulan-bulan lainnya.
Anjuran puasa tersebut tidak bertentangan, sebab puasa pada menjelang Ramadhan diperbolehkan jika seorang muslim telah rutin melakukan puasa pada hari sebelumnya.