3 Kunci Membuka Pintu Rezeki, Istighfar dan Memohon Ampunan

- 19 Oktober 2020, 18:15 WIB
Ilustrasi Pintu
Ilustrasi Pintu /Pixabay/@Tumisu

RINGTIMES BANYUWANGI – Rezeki datangnya bisa dari mana saja dan datang kapan saja. Datangnya rezeki juga tidak meululu hanya berupa uang atau barang.

Semua kebaikan termasuk teman, keluarga, dan pasangan yang baik adalah bentuk rezeki yang diberikan oleh Allah SWT terhadap umatnya.

Akan tetapi, tidak jarang rezeki sangat sulit untuk dapatkan. Bahkan meskipun telah melakukan berbagai upaya dan ikhtiar. Hal ini mungkin saja terjadi karena beberapa alasan yang hadir dari dalam diri kita.

Baca Juga: Menakjubkan, 6 Cara Mudah Mencangkok Kaktus

Dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari islampos.com, berikut adalah 3 kunci mudah untuk membuka pintu rezeki.

Istighfar atau memohon ampun

Istighfar artinya mohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa. Istighfar adalah ungkapan taubat seorang hamba, komitmen untuk menjauhi segala larangan Allah dan menaati segala perintah-Nya.

Dalam Alquran surat Nuh ayat 10 dan 11 menjelaskan pentingnya memohon ampun kepada Allah.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا

“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Mahapengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat.” Sebagai gambaran, yakni kaum Nabi Yunus. Mereka bertaubat kepada Allah, sehingga Dia mengaruniakan kepadanya kemakmuran berpuluh-puluh tahun lamanya.

Diriwayatkan bahwa Umar bin Khatab RA, ketika minta hujan, hanya mengulang-ulang bacaan istighfar. Ketika ditanya, mengapa hanya membaca istighfar, sedangkan maksudnya minta hujan?

“Umar menjawab dengan membacakan ayat tersebut di atas. Imam Hasan Al-Bashri, setiap kali datang kepadanya orang-orang mengeluh karena kefakiran, tidak adanya lapangan kerja, dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan, ia menjawab dengan anjuran memperbanyak istighfar.”

Baca Juga: Libur dan Cuti Bersama Oktober 2020, Ada Libur Tiga Hari di Tanggal Berikut

Sholawat

Bersholawat artinya, jika datang dari Allah SWT berarti pemberian rahmat, dari malaikat berarti memintakan ampunan, dan jika dari orang-orang mukmin berarti berdoa supaya diberi rahmat.

Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan Rasulullah SAW bersabda:

عن جابر بن عبد الله قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من صلى عليَّ في يوم مائة مرة، قضى الله له في يومه مائة حاجة: سبعون منها لآخرته، وثلاثون لدنياه

“Siapa membaca sholawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain), Siapa membaca sholawat kepadaku 100 kali maka Allah akan mengijabahi 100 kali hajatnya, 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia.”

Hadits Rasulullah juga mengatakan: “Perbanyaklah sholawat kepadaku karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan.” Demikian seperti tertuang dalam kitab an-Nuzhah yang dikutip juga dalam Khozinat Al-Asrar. Membaca shalawat juga bisa mengabulkan doa, salah satunya jika ingin meminta rezeki.

Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah SWT dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Simak 5 Manfaat Cengkeh untuk Pengobatan Hingga Seks

Silaturahim

Silaturahim adalah menjalin hubungan dengan kerabat yang pernah putus atau terus menjalin yang telah selama ini ada.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim.”

Kata Imam Nawawi, dilapangkan rezeki adalah diluaskan atau diperbanyak rezekinya. Juga bisa maksudnya adalah Allah berkahi rezekinya. (Syarh Shahih Muslim, 16: 104).

Ibnu Hajar dalam Al-Fath menjelaskan, “Silaturahim dimaksudkan untuk kerabat, yaitu yang punya hubungan nasab, baik saling mewarisi ataukah tidak, begitu pula masih ada hubungan mahram ataukah tidak.” 

***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Islam Pos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah