Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Seperti tahun-tahun sebelumnya, tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal selalu menjadi hari yang diperingati umat Muslim di seluruh penjuru dunia sebagai hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Meskipun pada masa pandemi seperti saat ini, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW tetap diperingati dengan beragam perayaan yang berbeda-beda disetiap daerah dan juga berbagai penjuru dunia.
Umat Muslim di Indonesia pada umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji, maulid Diba’, Simtudhuror dan pengajian dengan tujuan untuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Intip 10 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2020, Cocok untuk Status Media Sosial
Tak hanya itu, masyarakat disetiap daerah di Indonesia juga memiliki cara yang berbeda-beda untuk memeriahkannya.
Menurut kalender Jawa, bulan Rabiul Awal lebih dikenal dan biasa disebut dengan bulan Mulud.
Pada bulan ini masyarakat Jawa akan mengadakan acara Muludan yang merupakan ajaran turun-temurun para Wali songo. Perayaan ini juga disebut dengan Sekaten dari asal kata Syahadattain yang artinya dua syahadad.
Namun, dibalik semua perayaan telah dilakukan secara turun-temurun tersebut sudahkah Anda tahu apakah hikmah dari merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai adat dan tradisi?
Baca Juga: 3 Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bagi Muslim Beserta Dalilnya
Dilansir oleh ringtimesbanyuwangi.com dari berbagai sumber, berikut adalah hikmah yang dapat diambil dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW terutama dari kisah-kisahnya adalah sebagai berikut:
