Priyo Sambadha yang merupakan Ketua DPP Barikade Gus Dur, menegaskan jika saat itu keputusan pengadilan memutuskan kembali ke awal, yaitu Gus Dur tetap sebagai Ketua Dewan Syuro dan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Tanfidz.
Baca Juga: AHY Ditendang dari Kursi Ketum Demokrat, Annisa Pohan: Ini Masalah ‘Pemerkosaan’ Demokrasi
Namun setelah keputusan pengadilan tersebut, tiba-tiba saja Muhaimin Iskandar mengubah struktur pengurus DPP PKB secara sepihak dengan mengganti Gus Dur oleh KH Aziz Mansyur.
"Keputusan pengadilan memutuskan kembali ke awal: #GusDur tetap sebagai Ketua Dewan Syuro dan MI sebagai Ketua Tanfidz, tapi kemudian Muhaimin secara sepihak mengubah struktur pengurus DPP. Gus Dur digantikan KH Azis Mansyur," ujarnya.
Lebih lanjut, Priyo Sambadha juga menyoroti pemerintah dalam hal ini kepemimpinan Presiden SBY yang saat itu justru mengesahkan PKB versi Muhaimin.
"Dan lebih hebatnya disahkan oleh pemerintah saat itu," jelasnya.
Dari keterangan Priyo Sambadha tersebut, menjadi banyak pertanyaan dari publik kenapa SBY bisa dengan mudah menganggap dirinya tak pernah merusak partai lain.
Baca Juga: SBY Akui Menyesal Pernah Beri Jabatan ke Moeldoko: Perebutan Kepemimpinan Tidak terpuji
Sedangkan jejak digital telah mencatatnya bahwa dalam pemerintahan dirinya juga pernah mengganggu partai lain.***(Hari Priyadi/Galamedianews)