RINGTIMES BANYUWANGI – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan banyak masyarakat Indonesia yang kerap menilai toleransi khususnya dalam keagamaan yang diartikan salah.
Kesalahan memahami toleransi disebut akan berbahaya bagi masyarakt Indonesia yang memiliki banyak entitas agama.
Hal itu disampaikan Cholil Nafis dalam kanal Youtubenya yakni Cholil Nafis Official pada 10 April 2021.
Dalam video dakwahnya tersebut, Cholil Nafis sangat menyayangkan pemahaman sebagian masyarakat Indonesia mengenai toleransi agama yang justru salah.
Baca Juga: Asmaul Husna, Makna Al-Mughni, Al Ghaniyyu, Al Alim, dan Al Afuwwu
“Kita akan berdoa sesuai dengan Tuhannya masing-masing, jangan doa pada Tuhan orang lain, doa untuk kita kepada Allah,” kata Cholil Nafis sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal Youtube Cholil Nafis Official pada 14 April 2021.
Cholil Nafis juga menegaskan jika doa kepada Tuhan lain tersebut justru merupakan doa yang syirik, karena menyekutukan Allah. Namun menurutnya, umat Islam tak perlu melarang doa bagi orang yang memiliki keyakinan berbeda.
“Tapi kita mau melarang orang lain mau mengamini kita, tapi kita juga nggak mau mengamini doa yang bebeda iman, ayo kita doa kepada Tuhan masing-masing,” katanya melanjutkan.
Menurutnya, banyak masyarakat yang memandang toleransi bagaikan jus yang melebur. Pemahaman mengenai toleransi agama yang melebur itu justru salah.