RINGTIMES BANYUWANGI – Insiden yang terjadi pada KRI Nanggala-402 masih menyisakan duka mendalam bagi TNI dan keluarga yang ditinggalkan, utamanya masyarakat Indonesia.
Rasa sesak pun masih memenuhi hati dari keluarga yang ditinggalkan prajurit terbaik TNI AL tersebut. Kepergian awak KRI Nanggala-402 disebutkan untuk berpatroli selamanya.
Namun keluarga dari awak KRI Nanggala-402 belum rela sepenuhnya melepas saudara kecintaannya untuk manjaga lautan NKRI selamanya.
Salah satu awak KRI Nanggala-402 yang menjadi korban ialah Serda Dwi Nugroho Yogianto yang harus gugur dalam tuga mulianya menjaga lautan sebagai bintara kesehatan.
Baca Juga: Munarman Ditangkap, Husin Shihab Sebut Menyembunyikan Teroris Sama dengan Teroris
Duka masih terasa dalam bagi sang ayah, Sugianto yang mengungkapkan kepedihan dihatinya saat sang anak harus gugur di usia 40 tahun dalam tugas.
Sugianto tak bisa menutupi raut sedihnya saat menceritakan masa hidup Serda Dwi Nugroho Yogianto yang sangat membanggakan dalam hidupnya.
Ia menceritakan jika Serda Dwi Nugroho Yogianto sudah bercita-cita sebagai anggotaTNI dari kecil hingga akhirnya ia diterima di Angkatan Laut (AL) pada tahun 2001 setelah sempat gagal mendaftar Angkatan Darat (AD) hingga Angatan Udara (AU).
Bahkan ayah dari Serda tersebut masih berharap adanya keajaiban dari Tuhan meskipun kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan karam dan gugur dengan 53 awak didalamnya.