RINGTIMES BANYUWANGI – Sejak 20 Mei 2020 lalu, pedagang Pasar Baru Trade Center Kota Bandung terus bertambah di bahu jalan Otto Iskandar Dinata.
Mereka terus membuka lapaknya setiap hari, lantaran kios-kios mereka yang berada di dalam gedung Pasar Baru Bandung ditutup selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Salah satu pedagang mengaku terpaksa berjualan, dan tidak menantang wabah virus corona, yang bahayanya nyata.
Baca Juga: Berpakaian ‘Mirip Dukun’, Pemuda Ini Ternyata Seorang Fotografer Nasional
Akan tetapi desakan ekonomi, sementara ia tidak memperoleh pemasukan, membuatnya nekat berjualan di tengah kerumunan.
"Jadi bukan berkurang (pemasukan), tapi memang tidak ada, karena sudah 2,5 bulan lalu Pasar Baru ditutup, sebelum PSBB yang pertama, kita itu udah gak berjualan," kata Dian (39), salah satu pedagang, dalam laporan Antara, Sabtu, 23 Mei 2020.
Menurut dia, saat ini ia tidak memikirkan untung sama sekali. Yang terpenting, kata dia, adalah adanya barang yang keluar atau terjual meski pemasukan yang sedikit.
Baca Juga: Karawang Jadi Kabupaten Pertama Kesembuhan 100 Persen Pasien Covid-19
Seperti kami kutip dari artikel berjudul Terus Berjualan di Bahu Jalan, Pedagang Pasar Baru Bandung Tegaskan Tidak Menantang Wabah Covid-19
"Ini juga di luar modal, nggak mikirin untung, harganya Rp200 ribu, kita jual Rp 75.000. Yang penting barang ada yang keluar," katanya.
Saat lebaran tahun lalu, menurutnya pemasukan yang ia dapat itu mencapai 300 persen dibandingkan hari-hari biasanya. Namun tahun ini, hal yang ia alami menurutnya dirasakan oleh semua pedagang.
"Bisa 300 persen kalau lebaran, tapi tahun ini nggak ada pemasukan banget. Terus bantuan nggak semuanya dapet, semua pedagang juga sama, saat ini nggak ada pemasukan banget," katanya.