Baca Juga: Benarkah Luhut Minta Petani Stop Tanam Sayur Demi Tiongkok? Cek Fakta
"Belum lagi kurangnya edukasi jenis penyakit yang diderita pasien, beserta pola penanganannya membuat para tenaga medis harus dengan sabar dan hati-hati memberikan penanganan pada nenek Kamtin," kata Tjipto, kepada wartawan.
Tjipto menjelaskan, pada saat memberikan perawatan sesuai protokol COVID-19 kepada nenek Kamtin, si nenek kurang paham, hal itu wajar karena usia pasien yang sudah lanjut.
Namun demikian, berkat kesabaran dan ketekunan tim medis akhirnya perawatan sesuai protokol semestinya bisa dilakukan.
Baca Juga: Almarhum La Goda Dibunuh Ketika Menyerang Asrama TNI? Simak Faktanya
Beruntung, selama perawatan pasien terus menunjukkan semangat kesembuhan yang luar biasa dengan selalu menjaga pola makan dan istirahat serta menjaga kebersihan selama perawatan," kata Tjipto, yang merasa bersyukur atas kesembuhan nenek Kamtin.
Senada dengan pernyataan Tjipto, Direktur Utama RS PHC, Abdul Rofid Fanany mengakui sempat kaget juga ada pasien dengan usia di atas 100 tahun yang sembuh.
Rofid menjelaskan RS PHC memang secara khusus memberikan perhatian pada nenek Kamtin selama dirawat dengan mempertimbangkan usia, dan sejumlah perawat pun disiagakan penuh selama 24 jam untuk memantau perkembangan kesehatan sang pasien.Baca Juga: Almarhum La Goda Dibunuh Ketika Menyerang Asrama TNI? Simak Faktanya
"Kami awalnya sempat kaget mengetahui kami mendapat pasien positif COVID-19 yang berusia lebih dari 100 tahun, namun sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya.
Kami pun bertekad merawat pasien dengan penuh perhatian. Selama 24 jam para perawat kami siagakan untuk memantau kondisi kesehatan pasien.