Hoaks atau Fakta, Dokter Paksa Keluarga Korban Meninggal Jadi Pasien Covid-19

- 4 Juni 2020, 11:50 WIB
ILUSTRASI Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 Mei 2020. Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau Covid-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari.
ILUSTRASI Petugas kesehatan beraktivitas di ruang ekstraksi laboratorium biomolekuler Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 Mei 2020. Laboratorium biomolekuler PCR tersebut berfungsi untuk melakukan uji laboratorium virus corona atau Covid-19 melalui metode tes swab dengan kapasitas 500 tes perhari. /- Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim/hp/pri.

RINGTIMES BANYUWANGI  - Media Tengah ditempatkan berita di Facebook dengan sebuah unggahan yang mengatakan bahwa dokter di wilayah Manado telah menyogok pihak keluarga korban meninggal akibat sakit jantung dengan uang agar dijadikan korban Virus Corona atau COVID-19.

Bahkan kabar itu diunggah oleh akun Facebook bernama Alifah Nisa, pada Senin 1 Juni 2020 dengan membagikan empat video.

Namun ada salah satu video, terdengar suara seorang pria yang menyebut pihak rumah sakit menyogok pihak keluarga agar jenazah dimakamkan sesuai dengan protokol COVID-19.

Berita ini sebelumnya telah tayang di pikiran-rakyat.com dengan judul Tersiar Dokter Sogok Pihak Keluarga Agar Korban Meninggal Dijadikan Pasien COVID-19, Simak Faktanya

Baca Juga: Pasutri ini Digrebeg Petugas karena Simpan Sabu-sabu di dalam Rumahnya

Bersamaan dengan unggahan video tersebut, akun Alifah Nisa kemudian menulisan narasi sebagai berikut:

"Ya Allah apakah berita ini benar. Alhamdulillah, akhirnya terbongkar juga BISNIS mereka. Kejadian tadi siang di manado Rumah sakit Pancaran kasih, pasien org wonasa yg sakit jantung dan meninggal Dunia, dan Dokter menyogok Keluarga Almarhum dengan uang pecahan 50 ribu yg tergulung rapi agar korban di jadikan korban Covid. Keluarga korban tdk setuju dan jenasah di ambil secara paksa. TERBONGKARLAH BISNIS MEREKA, CORONA ADALAH PERDAGANGAN," tulis Alifah Nisa.

Unggahan Alifah Nisa dikabarkan telah dibagikan lebih dari 20 ribu kali dan dikomentari lebih dari 4 ribu kali.

Setelah lebih lanjut, kabar dokter menyogok keluarga pasien meninggal agar dijadikan korban COVID-19 tidak benar salah dan masuk kategori disinformasi.

Halaman:

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x