Di Tengah Pandemi, 4 Warga Purbalingga Meninggal Dunia Akibat DBD

- 11 Juni 2020, 18:53 WIB
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.*
ILUSTRASI nyamuk demam berdarah, DBD.* /PEXELS/

 

RINGTIMES BANYUWANGI - Di tengah pandemi COVID-19, kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah meningkat.

Dengan  total sebanyak 145 kasus DBD, dan empat di antaranya meninggal dunia.

"Pada  Mei tercatat  sebanyak 23 kasus DBD dengan 1 warga meninggal karena DBD,” kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga drg. Hanung Wikantono didampingi  Kepala seksi menjadi  P2PM Dinkes Purbalingga Aji Sumbodo, Kamis, 11 Juni 2020.

Baca Juga: HARI INI Polisi Panggil Seniman Surabaya yang Viral di Medsos, Monyong

Untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD, selain dengan sosialisasi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) , kegiatan fogging juga terus dilakukan di sejumlah tempat, khususnya wilayah endemik.

Hingga pertengahan tahun ini, total sebanyak 11 wilayah di Purbalingga telah dilakukan fogging. Wilayah tersebut meliputi Desa Sinduraja, Sidareja, Baleraksa, Cipaku, Kalapacung, Dagan, Selanegara, Pekiringan, Purbalingga Wetan, Selaganggeng, dan Kutasari.

Hanung menambahkan, penyebaran kasus DBD terjadi setiap saat, ada kecenderungan muncul bukan di wilayah endemik, wilayah yang tadinya bebas DBD saat ini juga ditemukan kasusnya. 

Baca Juga: Soreang Dekat Kawasan Tol, Banyak Kedai-Kedai Baru Bermunculan

Seperti kami kutip dari artikel berjudul Kasus DBD di Tengah Pandemi Corona Meningkat, 4 Warga Purbalingga Meninggal Dunia

Tinggi kasus DBD yang terjadi di tengah pendemi corona ada kemungkinan karena kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) terabaikan. Karena perhatian saat ini fokus kepada berbagai kegiatan untuk penanganan penyebaran coronas dan lainnya. 

Genangan air di dalam rumah menurut Hanung lebih berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk aides aigepty. "Sebab, nyamuk jenis tersebut memang diketahui mencari air bersih, seperti pada bak mandi," jelasnya.

Selain DBD, yang dikhawatirkan adalah  malaria dibawa para perantau yang pulang. Dengan kondisi ini, perantau diwajibkan melapor ke posko di masing-masing desa untuk dilakukan pengecekan kesehatan. Masalah  DBD malaria dan cikukunya jangan sampai diabaikan.

Baca Juga: Akibat Minum Milk Tea Selama 1 Bulan Penuh, Seorang Wanita Koma

Halaman:

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x