RINGTIMES BANYUWANGI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta berbagai unsur masyarakat dilibatkan untuk mencegah kembali terjadinya insiden pengambilan jenazah terpapar Covid-19.
Presiden prihatin insiden pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 masih terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi berharap, kejadian-kejadian seperti itu tidak berlanjut.
Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis dari Rumah?, Inilah Peluang Usaha Rumahan Tahun 2020
Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020, Presiden meminta seluruh jajarannya untuk melibatkan tokoh-tokoh agama, masyarakat, budayawan, ahli komunikasi publik dan praktisi lainnya untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai bahaya dan risiko penularan virus corona tipe baru yang begitu cepat.
“Pelibatan tokoh-tokoh agama, masyarakat, budayawan, sosiolog, antropolog, dalam komunikasi publik harus secara besar-besaran kita libatkan sehingga jangan sampai terjadi lagi merebut jenazah yang jelas-jelas Covid-19 oleh keluarga,” kata Presiden, seperti dilansir ringtimesbanyuwangi.com dari pikiranrakyat-tasikmalaya.com.
“Itu sebuah hal yang harus kita jaga jangan terjadi lagi,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga meminta dilakukan sosialisasi lebih masif kepada masyarakat mengenai pentingnya pengujian sampel spesimen individu untuk mencegah penularan lebih luas Covid-19.
Baca Juga: Anda Pecinta HP Samsung? Berikut 5 Smartphone Samsung Turun Harga