"Hal itu sedang diselesaikan oleh Pak Asda I. Ke Pak Asisten saja," jawab Totong singkat.
Camat Cihurip, Asep Suharsono, yang dihubungi pun belum memberikan keterangan terkait hal tersebut.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengaku kaget karena baru mendengar kabar tersebut dari awak media. Namun, saat itu Helmi langsung berupaya menelusuri dengan mengkonfirmasi langsung ke Asda I, Nurdin Yana.
Setelah mendapat keterangan dari Nurdin Yana, Helmi menyampaikan jika kejadian tersebut memang ada dan saat ini sedang dalam penanganan pihak Pemkab Garut.
Baca Juga: Kesederhanaan Gus Baha Dipuji Para Tokoh Ulama Indonesia
Pada awalnya, pihak Kecamatan Cihurip dan Korwil Pendidikan Cihurip sendiri tidak mengetahui hal itu.
Menurut Helmi, sekolah yang diduga dijual oknum desa itu memang sudah tak digunakan lagi. Bangunan sekolah dipindahkan karena hasil rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) berada di tanah yang rawan longsor.
"Informasi yang saya dapatkan seperti itu. Namun untuk lebih pastinya saya akan memanggil Kepala Desa dan BPD Jayamukti, Kepala SDN Jayamukti 3, komite sekolah, Korwil Pendidikan, dan Camat Cihurip," ujar Helmi yang ditemui di rumahnya.
Pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait, menurut Helmi, akan dilakukan besok (hari ini). Hal ini penting dilakukan agar pihaknya bisa mendapatkan informasi yang akurat sehingga permasalahannya menjadi semakin jelas.*** (Aep Hendy/Pikiran Rakyat)