Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Istilah politik dinasti kembali ramai diperbincangkan publik di masa Pilkada Serentak 2020, setelah banyak keluarga pejabat di pemerintahan yang kini bertarung di Pilkada.
Politik Dinasti adalah sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.
Politik dinasti kembali mencuat dalam perbincangan masyarakat ketika putra presiden RI Gibran Rakabuming Raka, putera dari presiden RI, maju pada pilkada kota Solo. Meskipun didera isu politik dinasti, Gibran tetap maju pada pilkada kota Solo kedepan.
Baca Juga: Sutradara Bollywood Mahesh Batt Diinterogasi Lebih dari Dua Jam Terkait Kasus Kematian Sushant Singh
Isu politik dinasti juga hangat di perbincangkan di Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani selaku istri bupati Banyuwangi akan maju pada pilkada tahun ini.
Nama Ipuk Fiestiandani tertera dalam surat rekomendasi Calon Bupati Banyuwangi yang bakal diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan menggandeng Sugirah yang sekarang menjabat sebagai bendahara DPC PDI Perjuangan Banyuwangi.
Majunya Ipuk pada pilkada tahun ini tentunya menyingkirkan kader senior partai yang lebih dulu berkecimpung di dunia politik.
Meskipun dikecam, praktik politik dinasti masih banyak terjadi di lapangan. Dinasti politik harus dilarang dengan tegas, karena dengan semakin maraknya praktek ini di berbagai pilkada dan pemilu legislatif, maka akan mencederai proses rekrutmen dan kaderisasi dalam partai (MPR RI: Politik Dinasti).
Baca Juga: Festival Fim Pendek Empat Pilar Bakal Digelar, MPR RI Berharap Ada Dampak kepada Penonton
Seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari MPR RI, Politik Dinasti, hal ini berakibat pada banyaknya pemimpin lokal yang menjadi politisi dengan pengaruh yang besar, hingga semua keluarga termasuk anak dan istri berbondong-bondong untuk dapat terlibat dalam sistem pemerintahan.
