Ragukan Aksi Bunuh Diri Yodi Prabowo, Polisi 'untuk Apa bohong, Nggak Penting'

- 28 Juli 2020, 22:00 WIB
Kepolisian Polda Metro Jaya. (Pikiran Rakyat)
Kepolisian Polda Metro Jaya. (Pikiran Rakyat) /Pikiran Rakyat

RINGTIMES BANYUWANGI – Meski sudah dinyatakan bunuh diri, kasus tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo di pinggir Tol JORR, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, masih memberikan perhatian khalayak umum.

Bahkan keluarga almarhum, ayah dan ibunda Yodi juga menganggap terdapat kejanggalan dengan dugaan kepolisian bahwa anaknya tewas karena bunuh diri.

Menanggapi hal itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, pihaknya sudah bekerja profesional dengan mengumpulkan bukti dan play tempat kejadian perkara (TKP) kematian Yodi Prabowo.

Baca Juga: Diskon Tiket hingga 25 Persen!, PT KAI Adakan Big Sale Spesial Idul Adha

"Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya," kata Tubagus di Jakarta seperti dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari Pikiranrakyat-Depok.com Selasa, 28 Juli 2020.

Praktisi hukum Ricky Vinando mengungkapkan bila Yodi bunuh diri, maka darah yang keluar cukup banyak, lantaran volume darah pada tubuh manusia dewasa sebanyak 4,5 sampai 5,5 liter.

"Harusnya ada banyak darah yang keluar dan mengalir di sekitar TKP," ujar Ricky di Jakarta.

Terlebih menurutnya, luka tusukan yang ada ditubuh Yodi berada tepat di tenggorokan dan juga paru-paru, sehingga terlihat robekan pada wilayah vital.

Baca Juga: Ilmuwan Tertarik untuk Temukan Kehidupan di Lubang Biru Misterius di Dasar Laut

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Depok.com dengan judul Praktisi Hukum Sebut Harusnya Darah Yodi Prabowo Cukup Banyak, Polisi: Untuk Apa Berbohong?

Halaman:

Editor: Firda Marta Rositasari

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x