RINGTIMES BANYUWANGI - Apabila pandemi virus corona (Covid-19) tak juga selesai, Indonesia terancam akan mengalami depresi. Kondisi ini bisa lebih parah daripada resesi.
Hal ini telah diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad dalam diskusi virtual Indef, Kamis 6 Agustus 2020.
Menurutnya, ancaman itu nyata jika dikaitkan dengan jumlah kasus baru virus corona di Indonesia dari ke hari masih terus bertambah.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Galamedianews.com dengan judul Lebih Parah dari Resesi, Perekonomian Indonesia Terancam Mengalami Depresi
Baca Juga: 3 Remaja Bawa AK-47, Nekat Terobos Tempat Peristirahatan Donald Trump
"Kalau misalnya dalam tiga kuartal nanti masih negatif, pada kuartal IV negatif, sesungguhnya kita menuju depresi, ini yang kami khawatirkan dan itu ada peluang ketika pandemi belum kita selesaikan," ungkapnya.
Depresi merujuk pada resesi ekonomi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan tidak bisa diatasi, sehingga krisis ekonomi tersebut mengarah pada depresi.
Dalam kondisi depresi, penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) bisa mencapai kisaran minus 14,7 persen hingga minus 38,1 persen.
Ahmad menilai keseriusan pemerintah dalam penanganan virus corona saat ini masih rendah. Ini tampak dari sejumlah program dan inisiatif yang digagas pemerintah lebih cenderung kepada penanganan dari sisi ekonomi ketimbang kesehatan.
Baca Juga: Youtuber Turah Parthayana, Diduga Lakukan Pelecehkan Seksual Pada Temannya