Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan (Menkeu) menilai dampak buruk pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah perekonomian.
Menurutnya, PSBB berdampak pada kontraksi perekonomian tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan hampir seluruh negara.
"PSBB atau bahkan di berbagai negara mereka melakukan penutupan total atau lockdown memberikan dampak yang luar biasa serius terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat," ujarnya dalam penyambutan mahasiswa baru ITB yang dikutip dari Warta Ekonomi, Sabtu 12 September 2020.
Baca Juga: Essay, Kunci Jawaban Soal IPA untuk Materi Sistem Pencernaan Manusia
Sri Mulyani mengatakan, di Indonesia PSBB mulai diberlakukan sejak awal Maret lalu, sehingga ekonomi langsung terkontraksi. Hasilnya, pada kuartal II-2020, perekonomian terkontraksi hingga minus 5,32 persen.
"Indonesia melakukan PSBB terutama pada awal terjadinya covid yaitu pada Maret, April, Mei maka kita melihat dampak sosial ekonomi langsung signifikan. Perekonomian kita pada kuartal II mengalami kontraksi yang cukup dalam," kata dia.
Dia menjelaskan, kontraksi yang dalam ini terjadi karena saat PSBB diterapkan semua aktivitas perekonomian terhenti. Bahkan PHK besar-besaran tak mampu dihindari nantinya.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT Rp500 Ribu Kemensos, Apakah Anda Salah Satunya?
"Pertumbuhan negatif ini menggambarkan aktivitas ekonomi baik dari sisi permintaan apakah itu konsumsi, investasi, ekspor bahkan kegiatan pemerintah mengalami penurunan dan dr sisi produksi apakah itu sektor pertanian, perdagangan, manufaktur, transportasi, jasa keuangan, semuanya juga mengalami penurunan yang sangat tajam," ungkapnya.
"Jadi covid-19 memberikan dampak luar biasa dari sisi sosial, dimana kemiskinan dan juga munculkan pemutusan hubungan kerja." sambung Sri Mulyani.
