Ternyata Diabetes Juga Rentan Menyerang Anak-anak, Waspadai 11 Gejala Berikut

- 13 November 2020, 18:35 WIB
Ilustrasi. Diabetes bisa menyerang anak-anak.*
Ilustrasi. Diabetes bisa menyerang anak-anak.* /

RINGTIMES BANYUWANGI - Diabetes melitus (DM) atau penyakit kencing manis adalah gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Diabetes melitus seringkali dianggap sebagai penyakit yang hanya menyerang orang dewasa saja. Padahal Diabetes melitus juga menyerang pada anak-anak dan remaja.

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagaimana dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman resmi Kemenkes RI, menyatakan angka kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Jumlah kasus baru DM tipe-1 dan tipe-2 berbeda antar populasi dengan distribusi usia dan etnik yang bervariasi.

Sejak September 2009 hingga September 2018 terdapat 1213 kasus DM tipe-1, paling banyak didapatkan di kota-kota besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.

Pengumpulan data jumlah kasus DM tipe-2 pada anak masih belum secara luas dilakukan. Jumlah pasien dengan DM tipe-2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tercatat 5 pasien sejak tahun 2014 sampai 2018.

Baca Juga: Pengobatan Terbaik Penderita Diabetes Tipe 2, Perhatikan Gaya Hidup Sehat Berikut

Berikut adalah gejala-gejala yang perlu diwaspadai jika anak menderita DM sebagaimana dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari laman resmi Kemenkes RI

  1. Banyak makan
  2. Anak dengan DM akan merasakan lapar terus-menerus meski baru selesai makan. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi;
  3. Banyak minum
  4. Anak akan merasa haus terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi;
  5. Banyak kencing dan mengompol
  6. Rasa haus yang menyebabkan anak selalu minum tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik. Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.
  7. Penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu sebelum terdiagnosis
  8. Meski anak sering minta makan, tetapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan.

Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut;

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x