RINGTIMES BANYUWANGI – Meski sebelumnya sempat tertunda akibat keterlambatan Indonesia dalam melakukan pembayaran, proyek jet tempur KF-21 Boramae masih akan tetap berlanjut.
Rencananya kedua negara terkait yaitu Indonesia dan Korea Selatan akan mengadakan pertemuan guna membicarakan kelanjutan proyek jet tempur KF-21 Boramae pada akhir tahun 2021 mendatang.
Negosiasi atas keterlambatan Indonesia dalam membayar bagian yang seharusnya dibayarkan dalam proyek KF-21 Boramae akan coba diselesaikan oleh Korea Selatan nantinya.
Baca Juga: Rencana Penerbangan Pertama KF-21 Boramae Indonesia pada 2022 Membuat Korsel Bersitegang
Rencana negosiasi tersebut akan dilaksanakan pada November 2021. Hal tersebut juga disampaikan oleh kepala (Defense Acquisition Program Administration) DAPA Kang Eun-ho.
“Saya yakin bahwa (pembicaraan) masalah pembayaran yang terlambat akan diselesaikan pada bulan November. Kami akan menyelesaikannya pada saat itu,” Kang Eun-ho.
Sebelumnya Indonesia pada awalnya sepakat untuk membayar 20 persen biaya pengembangan jet tempur KF-21 sebesar 7.3 miliar dolar atau sekitar Rp103.6 Triliun.
Namun Indonesia berhenti membayar proyek jet tempur KF-21, dengan total hutang sekitar 586 dolar atau setara Rp8.3 triliun.
Baca Juga: Insinyur Indonesia Kabur Saat Proyek KF-21 Boramae Berlangsung, DAPA: Tak Ada Biaya Kontribusi
Pada akhirnya pembicaraan tingkat kerja antara kedua negara membahas berbagai masalah.