RINGTIMES BANYUWANGI – Ketersediaan listrik masih menjadi masalah di banyak Negara berkembang di Afrika, termasuk Nigeria adalah salah satu Negara yang masih menggunakan generator diesel dalam menjalankan roda perekonomian oleh warganya terutama di kota Lagos.
Tentu saja penggunaan generator diesel memerlukan bahan bakar berupa solar, namun biaya untuk mendapatkan bahan bakar solar di Nigeria sangatlah mahal.
Hal ini menjadi kendala dalam pengoperasian moda perekonomian warga kota Lagos, Nigeria. Karena memang mayoritas masih menggunakan alat berupa generator diesel dan ketersediaan listrikn di Negara tersebut tidaklah mencukupi semua warganya.
Baca Juga: Mobil Berbahan Bakar Bensin dan Diesel Terancam Dilarang Beredar Tahun 2035 di Uni Eropa
Dilansir dari Reuters pada 14 Juli 2022, produsen minyak terbesar di Afrika mencari sumber daya alternative setelah biaya solar naik secara drastis karena kenaikan harga minyak secara global.
Nigeria termasuk Negara dengan perekonomian terbesar di Afrika dengan populasi lebih dari 200 juta jiwa. Beberapa warga Nigeria telah menggunakan listrik berkapsitas 12.500 megawatt
Namun demikian, Negara hanya menyediakan 4.000 megawatt, yang membuat bisnis perekonomian warga sangat bergantung pada generator diesel berbahan bakar solar.
Hal ini disebabkan oleh harga solar yang tidak disubsidi seperti bensin, sehingga harga solar tiga kali lipat lebih mahal dari bensin menjadi 800 Naira per liter atau setara dengan Rp. 28.211.
Baca Juga: Tokyo Turun Urutan Sebagai Kota Biaya Hidup Termahal di Dunia