RINGTIMES BANYUWANGI - Tim pimpinan redaksi (Pimred) Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) mengundang Bupati Kabupaten Malaka Dr. Simon Nahak, S.H., M.H. untuk menjelaskan hal terkait melalui seminar.
Seminar yang diadakan oleh Pimred PRMN bertajuk "Berantas Korupsi dari Desa" memang ditujukan untuk membahas keunggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Malaka dan mengenai langkah dari Dr Simon dari korupsi, namun ada hal yang menarik dari penjelasan beliau, yakni 4 potensi yang dimiliki Kabupaten tersebut.
Kabupaten Malaka yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur dan berposisi di antara Timor Leste, serta perairan yang berbatasan langsung dengan Australia. Tak aneh jika Kabupaten Malaka kerap kali disebut sebagai segitiga emas.
Baca Juga: Fakta Lanjutan Kasus Penembakan Istri TNI di Banyumanik Kota Semarang, Suami Diduga Terlibat
Kabupaten Malaka memiliki empat potensi, yakni perikanan dan kelautan, mengingat lokasi Kabupaten Malaka diapit oleh perairan yang cukup luas
Potensi kedua terdapat pada sektor pertanian. Dr. Simon menjelaskan, Kabupaten Malaka memiliki dua lahan yakni lahan basah dan kering.
Kabupaten yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih 200.000 jiwa ini memiliki lahan basah sebesar 35.000 hektar, yang artinya Malaka setidaknya membutuhkan 11.200 ton beras per tahun.
Baca Juga: DISHUB Akan Lakukan Penutupan Jalan di Tiga Lokasi Dalam Rangka Peresmian JIS Minggu, 24 Juli 2022
Berawal dari kebutuhan, Kabupaten Malaka lantas menghasilkan beras jenis tersendiri yang dinamakan Nona Malaka. Beras Nona Malaka dianggap sebagai sumber yang dapat membantu masyarakat, menurut Dr. Simon Nahak, beras Nona Malaka memiliki manfaat yang dapat dirasakan jangka panjang.
Dalam contoh, beras Nona Malaka kerap dijadikan bubur di pagi hari untuk para balita. Hal inilah yang memberikan gizi anak yang baik sehingga menurunkan angka stunting di Kabupaten Malaka, di mana hal itu merupakan dukungan kepada program pusat.