RINGTIMES BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi dan sekitar 44 pelaku usaha membentuk forum gotong royong untuk menangani stunting dan kemiskinan di Banyuwangi.
Di antaranya dari instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan pelaku sektor swasta lainnya.
Mereka membentuk Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) untuk mendukung program prioritas Banyuwangi, di antaranya stunting dan kemiskinan.
Baca Juga: Gelontorkan Rp 7 M, Pemkab Banyuwangi Geber Penanganan Stunting
Forum yang difasilitasi oleh United States Agency for International Developmen (USAID) lewat program ERAT (Tatakelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat) ini akan berfokus pada isu eksisting seperti stunting, putus sekolah, kemiskinan ekstrem, perkawinan dini, hingga kematian ibu dan bayi.
"Kami mengapresiasi langkah para pelaku usaha untuk saling bahu membahu mendukung program Banyuwangi. Kami sadar usaha pemerintah saja tidak cukup. Butuh kolaborasi dari seluruh elemen termasuk forum yang kita bentuk hari ini," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ikut menyaksikan penandatanganan pembentukan forum TSP, Kamis, 9 Februari 2023.
"Terima kasih pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Kami berharap dengan dibentuknya forum ini ini efektifitas tata kelola dan layanan publik di Banyuwangi semakin meningkat. Termasuk target Banyuwangi zero stunting dan pengurangan kemiskinan," ujar Ipuk.
Baca Juga: Lanjutkan Inovasi Banyuwangi Tanggap Stunting, Dinkes: Dua Basis Tiga Pilar
Ipuk mengatakan dengan cara gotong royong seperti ini, akan lebih mudah menyelesaikan berbagai permasalahan di Banyuwangi.