Meskipun Hanya Bercanda, ‘Body Shamming’ Bisa Sebabkan Depresi Dan Gangguan Kesehatan Mental

- 13 Agustus 2020, 09:30 WIB
ILUSTRASI body shamming kepada orang lain.*
ILUSTRASI body shamming kepada orang lain.* /PEXELS/

RINGTIMES BANYUWANGI- Menjadikan fisik orang lain sebagai bahan ledekan atau guyonan atau yang sering disebut dengan body shamming adalah suatu tindakan yang perlu dihentikan.

Body shamming merupakan tindakan yang sangat tidak dianjurkan dan bisa berakibat fatal bagi sang korban.

Kebanyakan orang yang melakukan body shamming hanya menganggapnya sebagai sebuah candaan saja.

Padahal, perilaku tersebut bisa membuat orang yang mengalaminya mengalami dampak buruk.

Baca Juga: Begini Cara Mengecek Bantuan Tunai 2,4 Juta untuk Pegawai Bergaji di Bawah 5 Juta

Seseorang yang sering mengalami body shamming akan mengalami banyak dampak yang buruk termasuk pada kesehatan mentalnya.

Seperti rasa perasaan malu pada awalnya, lama kelamaan dya akan menganggap bahwa dirinya tidak berguna.

Mengejek sembari menertawakan kerap kali dilakukan dan dianggap hal yang sepele. Padahal, body shamming dapat menyebabkan citra diri sendiri menjadi negatif di pandangan orang lain. Korban body shamming pun akan merasa dirinya cacat dan tidak berharga. Akibatnya, mereka bisa saja mengalami stres yang mengarah pada depresi.

Baca Juga: UU sabuk pengaman di New York mengharuskan penumpang di kursi belakang untuk memasang sabuk pengaman

Parahnya, korban body shaming akan cenderung melakukan berbagai cara agar dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak menjadi “bahan ejekan”. Depresi yang dialami oleh korban body shaming bukan hanya sekedar rasa sedih. Mereka akan memiliki dampak dari dua sisi, yaitu fisik dan psikologi.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Halodoc


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x