Pengelola Wisata Harus Jeli Lihat Potensi Untuk Memikat Pengunjung

9 Maret 2020, 07:05 WIB
Salah satu sudut swa foto di objek wisata Batu Karang, di Blok Pancurendang, Kelurahan Babakanjawa, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka . Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana minta masyarakat untuk terus mengembangkan potensi wisata yang ada di wilayahnya.* /TATI PURNAWATI/KC/

RINGTIMES-Semua potensi wisata baik wisata alam maupun kuliner di Majalengka harus terus dikembangkan sehingga menarik untuk dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Sarana pendukung terus ditingkatkan sehingga pengunjung bisa kembali datang dengan suasana yang lebih menarik.

Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana mengungkapkan, saat ini masyarakat telah memiliki kecenderungan untuk berwisata ke alam terbuka dan makanan yang kembali ke nuansa tradisional.

Hal ini menjadi modal bagi masyarakat pengelola wisata yang ada di tiap desa dengan menggali potensi yang dimilikinya serta berinovasi agar wilayahnya memiliki nilai jual untuk dikunjungi masyarakat luar yang akan mengungkit ekonomi masyarakat.

Baca Juga: Tunda Wisata ke Luar Negeri, Piknik di Jawa Barat Saja, Karena Bulan Diskon Pariwisata

“Banyak suasana alam yang menarik di tiap daerah, yang mungkin saja bagi masyarakat setempat adalah hal biasa, tapi bagi orang baru atau mata baru itu menarik dan bisa betah berlama-lama berada di suatu tempat yang baru dikunjunginya tersebut,” ungkap Tarsono.

Dulu, kawasan batu karang di Blok Pancurendang, Kelurahan Babakanjawa, Kecamatan Majalengka bukan sesuatu yang menarik bagi masyarakat setempat.

Akan tetapi, saat ini kawasan tersebut sudah menjadi destinasi wisata karena terdapat hal yang istimewa dan menarik.

Disana ada tumpukan batu besar yang mungkin tidak bisa ditemukan di tempat lain, dan dari atas batu pengunjung bisa melihat panorama alam, hutan kelokan sungai serta pemukiman nan jauh di wilayah Sumedang.

Baca Juga: Polri Sita 61.550 Masker dari 30 Tersangka di 17 Wilayah

“Jadilah kini kawasan tersebut sebuah objek wisata yang menarik untuk didatangi, pepohonan yang alami, batu yang alami. Tinggal nanti apa yang bisa disajikan agar lebih menarik pengunjung. Bisa saja makanan khasnya atau produk pertaniannya yang bisa dibawa pulang pengunjung. Di tambah fasilitas di lokasi wisata yang bisa membuat nyaman,” ungkap Tarsono.

Hal serupa juga terjadi di kawasan wisata Sayang Kaak, Kecamatan Argapura yang juga kini menjadi salah satu destinasi wisata Majalengka yang terbilang baru.

Dulu kawasan tersebut hanya hutan biasa yang jarang di jamah oleh masyarakat juga petani, tapi kini dengan penataan yang menarik pengunjung sudah banyak yang berdatangan ke sana bahkan dijadikan sebagai tempat kemah keluarga dan organsiasi atau even-even tertentu.

Suasana yang sejuk, air yang yang besar dan jernih keluar dari pegunungan, suara burung rajawali menambah betah berada di sana. Pengelola kini menambah beberapa pasilitas menarik bagi pengujung seperti gubuk, tempat pertemuan dan areal untuk mendirikan tenda serta mushola.

Baca Juga: Asteroid Diprediksi Akan Mendekati Bumi Tepat Bulan Ramadhan

Soal akses jalan menuju sejumlah objek wisata Wakil Bupati mengakui masih banyak yang terkendala , jalan yang sangat sempit sehingga menyulitkan pengendara atau masih ada jalan yang rusak.

Untuk hal tersebut, pemerintah desa dan pengelola wisata harus berupaya mengajukan profosal dan mengajukannya kepada Pemerintah Kabupaten, atau bisa diupayakan dari Dana Desa yang diterima setiap desa.

Prosesnya bisa diajukan melalui musrenbang tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.
Wakil bupati hanya berpesan, agar pengelolaan kawasan wisata ini tidak merusak hutan, karena hutan harus tetap dijaga, untuk cadangan air, untuk paru-paru kabupaten, paru-paru dunia, serta tidak merusak habitat hutan namun harus tetap berdampingan.

 

Sumber:pikiran-rakyat dengan judul  Pengelola Wisata Harus Jeli Lihat Celah Potensi yang Bisa Pikat Pengunjung

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler