Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meluncurkan wisata ‘Trail of Civilization’ atau Jejak Peradaban, Senin, 21 Juni 2021 malam.
Menurut Menparekraf Sandiaga Uno paket wisata ini dapat mengajak para pengunjungnya untuk menapak tilas serta mendalami mendalami peradaban sejarah Mataram Kuno yang mewarisi budaya nusantara.
Tujuan Menparekraf Sandiaga Uno pakert wisata ini dibuat selain untuk menghasilkan pola perjalanan yang lebih berkualitas hingga berpotensi untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Baca Juga: Sandiaga Uno Bakal Tarik 11 Miliar USD dari Uang WNI yang Suka ke Luar Negeri
“Paket wisata Trail of Civilization atau Jejak Peradaban ini kami yakini dapat menjadi daya tarik yang luar biasa atas suatu pendekatan pariwisata yang lebih berkualitas dan memiliki dampak keberlanjutan dan kelestarian lingkungan,” ujar Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno turut mengikuti uji coba paket wisata ini dalam kunjungannya ke Magelang. Dirinya mengatakan bahwa potensi kunjungan wisatawan ke Magelang dan sekitarnya dapat mencapai 8 hingga 12 juta orang.
Trail of Civilization yang merujuk kepada cerita yang terkandung pada relief Candi Borobudur ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan para wisatawan.
Baca Juga: Sandiaga Uno Tiba-tiba Sampaikan Berita, Kabar Duka Kembali Selimuti Tanah Air
Merujuk pada relief Candi Borobudur yang menggambarkan peradaban kehidupan masyarakat sejak zaman kerajaan Hindu-Budha di Tanah Jawa.
Paket wisata yang mengangkat tema ‘Ancient Kingdom: Borobudur Series’ ini adalah wisata yang berfokus pada unsur edukasi, hiburan, dan juga ada storytelling di setiap aktivitasnya.
Kehadiran paket wisata ini juga dibalut dengan produk-produk ekonomi kreatif, seperti kuliner, kriya, fashion, dan foto-foto sebagai kenangan para wisatawan.
Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Tekad Banyuwangi Luncurkan B-Fest 2021 dengan Berbagai Adaptasi
Berbagai aktivitas dapat dilakukan selama mengikuti paket wisata ini, sperti belajar bermain gamelan, menggunakan transportasi VW Safari, membajak sawah, belajar membuat gerabah, hingga ada pula wawasan tentang astronomi.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Odo Manuhutu, Trail of Civilization ini ke depannya dapat diterapkan pula di destinasi wisata super prioritas lainnya, seperti Labuan Bajo, Likupang, danau Toba, dan Mandalika.
Odo Manuhutu juga menganjurkan untuk diadakannya pelatihan bagi para pemandu wisatawan untuk dapat meningkatkan kualitas dan penadapatan, yang diharapkan bisa menciptakan multiplier effect yang positif bagi sektor parekraf.***
