RINGTIMES - Sebanyak 234 anak-anak milenial Banyuwangi melakukan flasmob tarian Jaranan Buto di Lapangan Kradenan, Purwoharjo, Minggu (8/3/2020).
Anak-anak yang masih duduk di bangku SD hingga SMA itu, membawakan tari dengan apik nan kolosal.
Tak seperti tari jaranan buto pada umumnya. Flasmob kali ini dipenuhi dengan improvisasi dari sisi koreografi.
Begitu pula pada sisi musikalisasi yang mendapat sentuhan pop guna mendukung alur cerita yang ditampilkan.
Guyuran hujan yang jatuh sepanjang pertunjukan tak menyurutkan para penari. Air langit tersebut seolah memberi energi lebih bagi mereka untuk memainkan cemeti yang menjadi ciri khas tari tersebut.
Baca Juga: Pabrik Pelayanan IPhone Dari Apple Memakan Waktu Lama Dikarenakan Virus COVID-19
Hentakan cerita menimbulkan efek cipratan air yang dramatis.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang turut menyaksikan pagelaran tersebut, mengaku bangga dengan para milenial Banyuwangi yang tetap memiliki minat yang tinggi terhadap budaya.
"Di tengah banyak daerah yang sedang krisis para pelestari budaya, justru di Banyuwangi ini proses regenerasi pelaku kesenian berjalan dengan cukup baik," ungkapnya.
Pelestarian budaya, imbuh Anas, tak hanya sekadar menggelar event budaya. Namun memastikan proses regenerasi menjadi hal penting.