Nadiem Makarim Undang Mahasiswa Jadi Relawan Untuk Perangi Corona

23 Maret 2020, 08:00 WIB
ILUSTRASI Fakultas Kedokteran Unpad (Universitas Padjadjaran) menduduki ranking ketiga nasional.* /UNPAD.AC.ID/

RINGTIMES - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundang mahasiswa tingkat akhir di fakultas-fakultas bidang kesehatan untuk menjadi relawan yang secara sukarela turut berperan aktif untuk memerangi virus corona dengan membantu mencegah penyebaran Corona virus Disease (COVID-19).

Para relawan akan fokus untuk melakukan edukasi, pencegahan dan pengendalian pandemi COVID-19.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, keterlibatan para relawan adalah bagian dari upaya gotong royong dan gerakan masyarakat secara sukarela untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Menurutnya, Indonesia saat ini berada dalam situasi yang belum pernah dialami sebelumnya. Dengan demikian, dibutuhkan upaya sekuat tenaga untuk menangani situasinya.

"Kami paham betul bahwa risiko terkait hal ini cukup besar, namun upaya ini tidaklah akan berhasil tanpa dukungan seluruh masyarakat, terutama bagi generasi muda yang memiliki talenta-talenta yang tepat. Tidak ada paksaan.

Baca Juga: Korsel Tunjukan Perkembangan COVID-19, Kematian Turun Jadi 98

Ini adalah gerakan sukarela. Negara membutuhkan pahlawan-pahlawan medis yang berjuang bersama demi masyarakat,” katanya, Jumat 20 Maret 2020.

Nadiem mengatakan, para relawan tidak serta-merta langsung menangani pasien, melainkan akan membantu program-program komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, melayani call center dan menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan dalam kondisi darurat sesuai kompetensi dan kewenangannya.

Kepada mahasiswa yang berminat untuk ikut serta dalam kegiatan ini akan diberikan pelatihan dan pendampingan, disiapkan alat perlindungan diri (APD) yang sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), insentif dari Kemendikbud.

"Dan sertifikat pengabdian kepada masyarakat yang dapat disesuaikan oleh universitas masing-masing untuk menjadi bagian dari penilaian kinerja dalam program Co-As atau sebagai satuan kredit semester,” katanya.

Ia menambahkan, Kemendikbud telah meminta bantuan Rektor/Direktur Politeknik Kesehatan untuk mendorong Dekan Fakultas Kedokteran/Keperawatan/Ilmu Kesehatan Masyarakat mensosialisasikan inisiatif ini kepada mahasiswa tingkat akhir/Co-Asssistant (Co-As).

Baca Juga: Darurat Wabah Corona, PT KAI Ganti 100 Persen Pembatalan Tiket

Diharapkan mereka bisa secara sukarela bergotong royong sebagai relawan kemanusiaan guna mendukung pencegahan meluasnya COVID-19.

"Saat ini, proses koordinasi dengan berbagai pimpinan perguruan tinggi terus dilakukan," tuturnya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt. Dirjen Dikti) Nizam mengharapkan inisiatif tersebut mampu meningkatkan kompetensi dan membentuk jiwa kemanusiaan yang kuat bagi para mahasiswa, khususnya para calon dokter dan tenaga medis.

Ditjen Dikti Kemendikbud dikatakannya telah bekerja sama dengan Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI).

Ditjen Dikti Kemendikbud juga mengatakan, terus berkoordinasi dengan pimpinan perguruan tinggi terkait detail teknis pendaftaran, pelatihan, dan berbagai dukungan yang dibutuhkan untuk menjalankan inisiatif ini.

Baca Juga: Dokter RS Premier Meninggal Setelah Tangani Pasien Corona di RS Persahabatan

"Sampai saat ini, Kemendikbud telah mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan 26 Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Pendidikan sebagai sub-center untuk screening dan penanganan pasien COVID-19," tutur Nizam.

Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang telah diluncurkan Mendikbud beberapa waktu lalu. Melalui kebijakan ini, aktivitas relawan sama dengan kegiatan/pekerjaan di lapangan yang dapat dikonversi menjadi bagian penilaian kinerja mahasiswa atau satuan kredit semester.

Program ini mendukung Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/0883/2020 tentang Jejaring Pelayanan COVID-19 di Rumah Sakit Pemberi Pelayanan Non-Rujukan Penyakit Infeksi Emerging (PIE).

Surat Edaran tersebut meminta Rumah Sakit milik sepuluh universitas di Indonesia untuk dapat merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Pasien COVID-19.

Kesepuluh universitas tersebut adalah Universitas Indonesia (Jakarta), Universitas Padjajaran (Bandung), Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Airlangga (Surabaya), Universitas Diponegoro (Semarang), Universitas Brawijaya (Malang), Universitas Udayana (Bali), Universitas Hasanuddin (Makassar), Universitas Sumatera Utara (Medan), dan Universitas Tanjungpura (Pontianak).*** (FIR)

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 400 Tempat Tidur di Rumah Sakit Darurat untuk Pasien Corona

 

Sumber : pikiran-rakyat dengan judul Mahasiswa Diundang Jadi Relawan Memerangi Corona, Mendikbud Nadiem Makarim: Dibutuhkan Talenta-Talenta yang Tepat

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler