Siswa SMP dan SMA Dijadikan Prioritas Utama Untuk Kembali Sekolah, Begini Alasan Kemendikbud

9 Juli 2020, 14:30 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim /

RINGTIMES BANYUWANGI - Kini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa sekolah akan segera dibuka kembali, namun hal ini khusus untuk daerah yang sudah berstatus zona hijau.

Namun, dalam hal ini, Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat dijadikan prioritas pertama untuk didahulukan melakukan kegiatan belajar secara tatap muka.

Hal tersebut dikarenakan siswa yang umurnya jauh lebih tua dianggap telah memiliki kesadaran untuk melakukan protokol Covid-19.

Baca Juga: Begini Ungkapan Angel Lelga Seputar Alasan Nikahi Vicky Prasetyo

Kini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, secara bertahap, akan membuka SMP dan SMA. Setelah itu, sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang akan dibuka.

“Jadinya pembukaan terjadi secara sangat pelan-pelan, dimulai SMA dan SMP dulu hanya untuk di zona hijau, dua bulan lagi baru SD, baru dua bulan lagi PAUD,” ungkap Nadiem saat mendampingi Wakil Presiden di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu 8 Juli 2020.

Ia menganggap, anak yang lebih tua bisa lebih paham untuk menerapkan jaga jarak serta protokol kesehatan lainnya dibanding anak-anak kecil yang cukup sulit untuk diatur.

“Untuk anak-anak yang lebih tua umurnya, protokol kesehatan, sosial distancing dan menjaga jarak itu jauh lebih mudah, maka ini adalah pra awal daripada pembukaan kembali sekolah tatap muka,” tuturnya, dikutip oleh ringtimesbanyuwangi.com dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs PMJ News. 

Berita ini sebelumnya telah terbit di Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Dianggap Lebih Paham Protokol Covid-19, Siswa SMP dan SMA Jadi Prioritas Utama untuk Kembali Sekolah

Namun, meski sekolah akan mulai dibuka kembali, semua harus tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah diberitahukan oleh Pemerintah.

Hal itu dilakukan agar tak ada klaster baru dalam penyebaran Covid-19 saat ini.

“Ada hal-hal lain penting, tapi yang paling penting adalah kesehatan. Bukan hanya dari sisi hand sanitizer, dan lain-lain, saya lihat ada berbagai tindakan proaktif bukan hanya pakai masker, face mask, kotak,” ujarnya.***(Rahmi Nurlatifa/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

 

 

Editor: Sophia Tri Rahayu

Sumber: Tasikmalaya.Com

Tags

Terkini

Terpopuler