Rangkuman Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013, Materi Teks Eksposisi

6 November 2020, 11:30 WIB
Ilustrasi persiapan belajar. //Pixabay// Лариса Мозговая

RINGTIMES BANYUWANGI - Berikut adalah rangkuman mata pelajaran bahasa Indonesia kelas 10 berdasarkan kurikulum 2013.

Rangkuman ini bersumber dari buku teks pelajaran siswa dengan materi teks eksposisi

Sebelumnya, mari kita ketahui terlebih dulu apa itu teks eksposisi.

Teks eksposisi adalah sebuah teks, baik berupa lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk memberikan informasi.

 Baca Juga: Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013, Materi Teks Laporan Hasil Observasi

Teks eksposisi juga merupakan jenis teks yang menyajikan argumen atau alasan untuk mendukung pendapat.

Hal ini bertujuan untuk memengaruhi pembaca dalam melakukan sesuatu atau bertindak dalam hal tertentu.

Teks eksposisi dibuat berdasarkan pernyataan tentang sesuatu yang disertai dengan argumen yang logis.

Baca Juga: Promosi Gratis Usaha UMKM Banyuwangi, Cek Cara dan Persyaratannya

Struktur teks eksposisi meliputi judul, pernyataan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang pendapat.

1. Judul, yang menjadi kepala karangan atau teks.

2. Pernyataan pendapat, merupakan pendapat atau opini seseorang terhadap sesuatu.

3. Argumentasi, berisi alasan-alasan yang digunakan untuk mendukung atau memperkuat pendapat yang dikemukakan. Argumentasi dibuat dengan maksud agar orang lain percaya dengan apa yang dibacanya.

4. Penegasan ulang pendapat, merupakan penegasan kembali terhadap apa yang telah dijelaskan.

Untuk membuat teks eksposisi diperlukan langkah-langkah, yaitu menentukan tema atau topik, dan merumuskan tujuan.

 Baca Juga: 8 Aplikasi Belajar Online Rekomendasi Kemendikbud, Mudah dan Menyenangkan

Setelah merumuskan tujuan, dilanjutkan dengan melakukan pengamatan atau mengumpulkan data, membuat kerangka teks, dan mengembangkannya.

Dalam menganalisis kebahasaan teks eksposisi, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan afiks atau imbuhan.

Afiks meng- memiliki alomorf seperti: /me-/, /men-/, /meny-/, /meng-/, dan /menge-/.

Sedangkan, afiks peng- memiliki alomorf seperti /pe-/, /pen-/, /pem-/, /peny-/, /peng-/, dan /penge-/.

 Baca Juga: 5 Manfaat Teh Peterseli, Salah Satunya Bisa Mencegah Batu Ginjal

Afiks ber- juga sering dijumpai pada teks eksposisi. Afiks ber- memiliki makna, sebagai berikut.

1. Afiks ber- yang bentuk dasarnya berupa kata sifat biasanya memiliki makna ‘dalam keadaan’. Contoh: bersedih dan berbahagia.

2. Menyatakan kepunyaan: berotot, beruang, dan beranak.

3. Menyatakan penggunaan: bersepeda, bersepatu, dan bermotor.

4. Menyatakan kegiatan mengeluarkan: bertelur, berkarya, dan berkata.

5. Menyatakan jumlah: berdua, bertiga, berlima, dan sebagainya.

Afiks ber- memiliki tiga alomorf, yaitu /ber-/, /be-/, dan /bel-/. Afiks ber- mempunyai kaidah seperti berikut ini.

Baca Juga: 6 Pupuk Organik dari Sampah Dapur, Buat Tanaman Sehat dan Tumbuh Subur

1. Afiks ber- yang diikuti oleh kata dasar berawalan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, afiks ber- tersebut berubah menjadi be-. Contoh: bekerja.

2. Afiks ber- yang diikuti oleh kata dasar ajar, afiks tersebut berubahmenjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.

3. Afiks ber- yang diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, afiks tersebut tetap keadaannya. Contoh: berbalik.

Itulah rangkuman terkait materi teks eksposisi. Dengan rangkuman ini, diharapkan dapat membantu serta memudahkan siswa dalam belajar, dan lebih memahami teks eksposisi.***

 

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler