Siapkan Diri Mengemban Estafet Kepemimpinan Bangsa, Dana Beasiswa Rp 5 Triliun Sudah Dicairkan

- 13 Maret 2020, 11:00 WIB
ILUSTRASI pendidikan di perguruan tinggi.*
ILUSTRASI pendidikan di perguruan tinggi.* /Pixabay/

RINGTIMES - Data Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyebutkan, per 31 Desember 2019, Dana Alokasi Pendidikan (DAP) dalam bentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) telah dicairkan sebesar Rp 5 Triliun, salah satunya dicairkan untuk penyaluran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI).

Pada periode tahun 2019, pemerintah memberikan BPI kepada 2.209 orang laki-laki dan 2.462 orang perempuan. Penerimanya adalah mereka yang akan melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri.

Untuk gelombang terbaru, sebanyak 206 mahasiswa-mahasiswi penerima BPI tahun penerimaan 2019, yang termasuk angkatan 160 yang akan berangkat untuk melanjutkan studinya di dalam maupun luar negeri.

"Jadi ini ikhtiar pemerintah Indonesia untuk menyiapkan calon pemimpin masa depan dan membangun SDM unggul. Masa kuliah 2-3 tahun bukan masa yang panjang, siapkan diri kalian untuk mengemban estafet kepemimpinan bangsa," ujar Agus Sartono mewakili Menko PMK Muhadjir Effendy, saat memberikan pembekalan terhadap 206 mahasiswa - mahasiswi yang akan berangkat untuk melanjutkan studinya di Kantor Kemenko PMK, Rabu, 11 Maret 2020.

Menurut Agus, mereka yang memperoleh BPI LDPP harus bersyukur, karena mereka termasuk ke dalam golongan anak yang mampu mengakses pendidikan hingga ke tingkat tinggi. Saat ini angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi baru sebesar 37 persen.

Baca Juga: BEI Bekukan Perdagangan Saham Setengah Jam Lebih Awal, Ini Dia Penyebabnya
"Kalian harus bersyukur karena termasuk 37 persen yang bisa masuk ke perguruan tigggi. Setiap tahun ada 3,7 juta lulusan SLTA yang dapat diterima perguruan tinggi 1,8 - 1,9 juta. Artinya 1,8 juta terpaksa masuk pasar tenaga kerja. Bentuk dari syukur itu harus wujudkan dengan belajar yang serius. Jangan jadi medioker. Kalau lulus setengah-setengah percuma, harus maksimal. IP (Indeks Prestasi) kalian harus bagus," kata Agus.

Agus menyitir pandangan filsuf Inggris Herbert Spencer yang menyebut "education has its own object for character formation". Dengan kata lain "Pendidikan itu tujuan utamanya membentuk karakter". “Jadi cerdik pandai ditunjukan dengan IPK yang tinggi itu bagus. Tetapi semua itu belum cukup jika tidak disertai dengan karakter yang baik," pesannya.

"Jaga integritas kalian. Karena hidup kalian akan meaningless ketika kalian mengorbankan integritas. Misalnya saat kalian menulis paper lalu mencontek punya orang lain. Itu artinya mengorbankan integritas kalian," lanjut Deputi Agus.

Menurut Agus tidak hanya menjaga integritas, mahasiswa dan mahasiswi yang melanjutkan studi ke luar negeri harus menjaga budaya bangsa. Cara yang dapat dilakukannya adalah tetap menjaga pergaulan dan bijak dalam menggunakan media sosial.

"Kalian harus jadi duta bangsa. Kalian harus terus membela bangsa kita dan memikirkan persoalan bangsa. Hindari salah pergaulan, hindari mengikuti organisasi dan pemikiran radikal yang tidak sesuai ideologi Pancasila. Dan juga hati-hati menggunakan media sosial. Harus terus berperilaku baik," katanya.***

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x