Network
RINGTIMES - Universitas Padjadjaran ikut serta dalam kolaborasi riset dan aksi Revitalisasi Sungai Citarum bersama Pemerintah Kota Melbourne, Australia.
Kolaborasi itu mengikutsertakan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga satuan tugas.
Ketua Pusat Riset Citarum Harum Unpad Cipta Endyana mengatakan, otoritas Melbourne bersama Monash University menaruh perhatian besar terhadap kondisi Sungai Citarum. Hal ini didasarkan atas pengalaman otoritas Melbourne dalam merevitalisasi sungai Yarra di Melbourne.
Dulu kondisi Sungai Yarra mirip dengan Sungai Citarum. Pencemaran akibat limbah industri, agrikultur, hingga domestik banyak terjadi di sungai itu. Selama 40 tahun, Sungai Yarra berhasil di Revitalisasi dengan baik.
Beragam upaya yang dilakukan dalam Revitalisasi Sungai Yarra meliputi penguatan aspek kebijakan, hingga mengubah kultur dan pola pikir masyarakat sepanjang daerah aliran sungai. Bahkan, pemerintah Victoria juga membentuk tim khusus di setiap anak sungai (merri creek organization).
Baca Juga: Doa Agar Dijauhkan dari Maksiat, Baca Sering-sering!
“Monash optimistis Citarum bisa sembuh seperti Yarra,” ujar Cipta dalam siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com, Rabu, 11 Maret 2020.
Titik awal kolaborasi ditandai dengan digelarnya lokakarya (workshop) di Melbourne, Australia, Senin 2 Maret 2020 hingga Rabu 4 Maret 2020.
Lokakarya diikuti berbagai pemangku kepentingan, antara lain Pemerintah Melbourne dan Victoria, Pemkot Bandung, Monash University, Unpad, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, Satuan Tugas Citarum Harum, hingga dinas terkait di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Unpad diwakili oleh Cipta.
Dalam lokakarya tersebut dipaparkan sejumlah masalah yang terjadi di Sungai Citarum. Setiap perguruan tinggi, termasuk Unpad, juga memaparkan berbagai hasil riset yang pernah dilakukan. Hasil riset itu menjadi pedoman untuk rencana Revitalisasi Sungai Citarum ke depannya.
