Mata Uang Rupiah Dapat Diimbangi Penurunan Harga BBM non-subsidi

- 16 April 2020, 20:10 WIB
ADB memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh tak lebih dari 5,1 persen tahun ini. Lantas, bagaimana dengan tahun depan?/
ADB memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh tak lebih dari 5,1 persen tahun ini. Lantas, bagaimana dengan tahun depan?/ /ANTARA FOTO/

Oleh : Dra. Siti Mutmainah

RINGTIMES -  Indonesia  memenang memiliki landasan makro ekonomi  yang  kuat, tetapi dengan adanya  wabah covid-19 mengubah arah perekonomian negara ini.

Hal ini disebabkan adanya wabah pandemi  virus corona yang menjangkiti berbagai wilayah nusantara, bahkan seluruh dunia perekonomian mengalami kelumpuhan.

Sehingga mengakibatkan penurunan sejumlah harga komoditas dan gejolak pasar keuangan, berimplikasi buruk bagi perekonomian global dan nasional pada tahun 2020.

Bahkan Indonesia juga menghadapi situasi ekonomi yang sulit, maka mendorong terjadinya penurunan daya beli masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkuat dengan reformasi kebijakan di bidang investasi yang baru dikeluarkan oleh pemerintah.

Menunjukkan Inflasi yang mencapai 2,8 persen pada 2019, diperkirakan naik tipis ke 3,0 persen pada tahun 2020, sebelum turun lagi ke 2,8 persen pada tahun 2021.

Tekanan inflasi akibat ketatnya pasokan pangan dan depresiasi mata uang rupiah diperkirakan dapat diimbangi sebagian oleh penurunan harga bahan bakar non-subsidi, serta subsidi tambahan untuk listrik dan pangan.

 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x