Bosan Belajar dengan Ortu, Karang Taruna Wanabakti Buat Pokjar di Villa

- 21 Juli 2020, 18:10 WIB
Bantu para orang tua dalam menemani PJJ anaknya, Karang Taruna Wanabakti gelar pembelajaran asyik dan seru bagi anak-anak di kampung mereka.
Bantu para orang tua dalam menemani PJJ anaknya, Karang Taruna Wanabakti gelar pembelajaran asyik dan seru bagi anak-anak di kampung mereka. /Pikiran-Rakyat.com/Handri Handriansyah/

RINGTIMES BANYUWANGI – Belajar jarak jauh merupakan alternatif terakhir bagi siswa saat masa pandemi virus Corona belum juga usai.

Dalam pembelajaran ini, diperlukan kerja sama antara siswa dan orangtua yang memantau, serta dipandu oleh guru dari jarak jauh melalui daring.

Namun, pada praktiknya, terdapat kendala yang menyebabkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak maksimal. Patut diakui bahwa kendala tersebut tidak hanya berasal dari satu aspek saja, misalnya paket data yang terbatas dikarenakan factor keuangan, atau keterbatasan pemahaman orangtua terhadap materi yang dipelajari siswa saat berada di rumah.

Baca Juga: Rumah Laudya Cynthia Bella Dijual, Raffi Ahmad: Ke Harga Mantan Pacar Lebih Murah, Kan Lebih Bagus

Namun, kebanyakan, kendala tersebut berasal dari kurang kreatifnya orangtua dalam mengarahkan anak ketika belajar. Seperti  dikutip ringtimesbanyuwangi.com, dari pikiran-rakyat.com, hal ini serupa dengan yang dirasakan oleh para orang tua di Kampung Cibirubeet, RW 15 Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Ya banyak sekali orang tua yang merasa berat ketika harus menemani anak mereka belajar, sedangkan tugas sehari-hari baik di rumah maupun yang bekerja tetap harus ditunaikan. Selain itu, terlalu lama di rumah juga membuat anak-anak lebih keasyikan bermain sehingga tak sedikit dari mereka malas mengikuti PJJ," kata Taufik (21), anggota Karang Taruna Wanabakti RW 15.

Berangkat dari kondisi itu, Taufik dan sekitar sembilan rekannya di karang taruna, akhirnya berinisiatif untuk menggelar pembelajaran bersama bagi anak-anak di lingkungannya yang masih berstatus siswa Pra TK hingga SD. Dengan begitu, anak-anak di lingkungannya bisa kembali merasakan suasana belajar yang mirip di sekolah.

Baca Juga: Bom Mobil Berhasil Tewaskan 7 Orang di Suriah

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat dengan judul Belajar Jarak Jauh Buat Orang Tua Mengeluh, Anak Bosan, Karang Taruna Wanabakti Buat Kelas Asyik

Pada prinsipnya, kata Taufik, para anggota Karang Taruna Wanabakti yang masih berstatus mahasiswa dan pelajar SMA itu berperan sebagai guru bagi adik-adik di lingkungannya. Mereka menemani mereka belajar, sekaligus belajar bersama karena mereka pun hingga saat ini masih harus menjalani sistem pembelajaran daring.

"Anggota karang taruna kami yang ikut serta dalam program ini ada 10 orang. Sebanyak 3 orang berstatus mahasiswa dan sisanya pelajar SMA. Jadi selain mengajar adik-adik yang masih TK dan SD, kami juga belajar bersama mengikuti program PJJ dari sekolah atau perguruan tinggi kami masing-masing," tutur Taufik.

Dalam pelaksanaannya, kata Taufik, ia dan rekan-rekannya membagi anak-anak di kampung tersebut dalam lima kategori. Kelima kategori tersebut adalah Pra TK, TK, SD kelas 1-2, SD Kelas 3-4 dan SD kelas 5-6.

Menurut Taufik, pembelajaran dilakukan Senin sampai Sabtu pukul 08.00 - 10.00 WIB di di villa milik salah seorang warga kampung Cibirubeet. Warga tersebut bersedia meminjamkan villa miliknya dengan catatan hanya warga lokal yang ikut serta dan pembelajaran dilakukan tanpa memungut biaya alias gratis.

Baca Juga: Nasib Single Kedua Night Diver Haruma Miura

Dalam praktiknya, Taufik melansir bahwa pembelajaran yang sudah berjalan sekitar satu bulan itu mendapat respon positif dari masyarakat. Hal itu terlihat dengan banyaknya anak-anak yang ikut serta.

"Ada sekitar 60 anak TK dan SD yang ikut serta. Setiap harinya kegiatan diawali dengan Salat Duha yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi setiap kelasnya, berdasarkan tingkat usia yang kami bagi mulai dari TK sampai SD," tutur Taufik.

Anak-anak yang ikut serta, kata Taufik, sejauh ini juga sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Soalnya, para pengajar dari Karang Taruna Wanabakti itu menerapkan pendekatan yang asyik dan seru.

"Banyak kegiatan pembelajaran yang diselingi dengan permainan dan olahraga. Kedepannya, kegiatan karang taruna Wanabakti ini akan terus diperkenalkan dengan harapan adanya respon baik pemerintah terkait peran pemuda khususnya pada organisasi karang taruna di bidang pendidikan," kata Taufik.***( HandriHandriansyah/Pikiran-Rakyat)

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah