Mendikbud Nadiem Makarim Beri Klarifikasi dan Minta Maaf Seputar POP Melalui Unggahan Video

- 30 Juli 2020, 07:45 WIB
Mendikbud Nadiem Makarim: Program POP yang dibuat Kemendikbud banyak dikritik karena tidak jelas, akhirnya Nadiem makarim minta maaf pada NU, Muhammadiyah dan PGRI. (ANTARA)
Mendikbud Nadiem Makarim: Program POP yang dibuat Kemendikbud banyak dikritik karena tidak jelas, akhirnya Nadiem makarim minta maaf pada NU, Muhammadiyah dan PGRI. (ANTARA) /ANTARA/

RINGTIMES BANYUWANGI - Selasa 28 Juli 2020 lau, Mendikbud RI, Nadiem Makariem memberikan klarifikasi seputar tujuan dibentuknya organisasi penggerak yang sempat membawa pro-kontra di kalangan organisasi kemasyarakatan dengan mundurnya NU dan Muhammadiyah dari program kemitraan tersebut.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari kanal resmi Youtube KEMENDIKBUD RI, Menurut Nadiem, Program tersebut merupakan kemitraan yang bertujuan untuk menemukan inovasi-inovasi dari organisasi penggerak pendidikan perihal pendidikan yang bisa dipelajari serta diterapkan dalam skala nasional oleh kemdikbud RI.

"Hanya satu misi program kami, mencari jurus dan pola terbaik untuk mendidik penerus negeri ini"

Menurut Nadiem, minggu lalu, kemdikbud selama seminggu terakhir melakukan penundaan serta evaluasi lanjutan tentang program POP. Namun, masih terdapat polemik dan kebingungan di masyarakat.

Baca Juga: Sri Mulyani Punya Enam Rumah Hingga di AS, Segini Total Kekayaan Lainnya

Nadiem menambahkan, pihaknya telah menyepakati dengan Putera Sampoerna Foundation serta Tanoto Foundation bahwa partisipasi mereka dalam program kemdikbud tidak akan menggunakan dana APBN sama sekali.

Mereka akan mendanai sendiri aktivitas programnya yang sempat menjadi kekhawatiran masyarakat mengenai potensi konflik kepentingan serta isu kelayakan hibah yang dapat dialihkan kepada organisasi yang lebih membutuhkan.

Pada video berdurasi hampir tiga menit tersebut, Nadiem juga berterimakasih kepada NU, Muhammadiyah, serta PGRI atas masukan serta jasanya dalam dunia pendidikan di Indonesia.

"Tanpa pergerakan mereka dari Sabang sampai Merauke, identitas, budaya, dan misi dunia pendidikan di Indonesia tidak akan terbentuk"tambahnya

Di akhir klarifikasinya, Ia juga memohon maaf atas keprihatinan yang timbul, serta meminta kesediaan ketiga organisasi tersebut untuk terus memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program POP kemendikbud.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x