Alasan ditundanya Pembukaan Sekolah

- 19 Agustus 2020, 10:03 WIB
Persyaratan sekolah penyelenggara KBM tatap muka dipermudah.
Persyaratan sekolah penyelenggara KBM tatap muka dipermudah. /Pikiran-rakyat.com/Asep M Saefuloh/

RINGTIMES BANYUWANGI- Tidak bisa dipungkiri, adanya covid-19 telah mengubah segala tatanan kehidupan, termasuk di dunia pendidikan.

Tahun ajaran 2020/2021 ini pun menjadi tahun yang berbeda dari biasanya.

Pemerintah tidak akan asal dalam menentukan kebijakan untuk membuka kegiatan tatap muka di sekolah. Ada banyak pertimbangannya.

Yang paling penting adalah, siswa bisa menjadi agen penular covid atau bahkan tertular covid.

Baca Juga: Presiden Donald Trump akan Memberikan Pidato Penerimaan Nominasi RNC dari Gedung Putih

Akan sulit bagi mereka untuk menerapkan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Seperti pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari penelitian-penelitian ini dilakukan oleh sekelompok ilmuwan Rutgers University, New Jersey, dan kamu bisa lihat di jurnal internasional JAMA Pediatrics.

Di situ dijelaskan kalau anak-anak rentan mengalami keparahan jika terinfeksi COVID-19 apalagi memiliki riwayat kondisi kronis seperti obesitas.

Baca Juga: Waktu Terbaik Mengenalkan Buku Pada Anak

Di jurnal itu dilakukan penelitian terhadap 48 anak-anak dan remaja sepanjang Maret - April 2020 dan hasilnya lebih dari 80 persen pasien memiliki kondisi yang parah seperti penyakit gangguan imun, obesitas, diabetes, dan paru kronis.

Kutipan pernyataan Profesor Biologi dan Statistika dari University of Texas, Austin, Lauren Ancel Meyers mengatakan risiko dari pembukaan sekolah bergantung pada kemampuan sekolah mengendalikan penularan. Caranya bisa dengan penggunaan masker dan pembatasan jumlah siswa di kelas.

Sekarang kita lihat kondisinya di Indonesia. Lihat kasus positif dalam seminggu terakhir.

Bahkan jumlah total konfirmasi positif Corona di Indonesia sudah melewati Tiongkok. Makanya, pemerintah ngga mau ambil risiko.

Baca Juga: Promo Indomaret Hari Ini 19 Agustus, Ada Katalog Super Hemat Mingguan

Takutnya, ada klaster penularan di sekolah-sekolah. Ini juga terkait dengan kemampuan sekolah sih. Kalau yang bisa dengan baik menerapkan protokol kesehatan, bisa diminimalisir.

Tapi kalo sekolah yang belum bisa menerapkan protokol kesehatan dengan baik, bagaimana?

Terlepas dari alasan-alasan tersebut, pastinya baik guru serta orang tua kamu ada yang pro dan kontra ya terkait diperpanjangnya kegiatan belajar di rumah.

Apalagi masuk tahun ajaran baru. Memang bagai buah simalakama, jika sekolah dibuka, khawatir kasus COVID melonjak tinggi, tapi jika sekolah tidak dibuka, guru dan orang tua juga kewalahan buat mendampingi dan mengawasi kamu belajar di rumah.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah