Pembahasan Warna Biru Pada Langit

- 20 Agustus 2020, 08:40 WIB
Pembahasan warna langit biru
Pembahasan warna langit biru /

RINGTIMES BANYUWANGI- Langit pada hari yang cerah berwarna biru?
Kenapa biru ya?
Apakah langit berwarna biru karena sebiru hatiku?
Langit berwarna biru terjadi karena tiga hal utama: Pertama, dikarenakan cahaya matahari; Kedua, Partikel di atmosfer bumi; Ketiga, faktor penglihatan manusia.
Warna langit yang kita lihat saat ini, siang maupun malam, nggak jauh dari peran matahari.

Baca Juga: Jadwal SCTV Kamis 20 Agustus 2020, yang Seru Dari Jendela SMP

Cerahnya siang dikarenakan matahari tepat di atas kita. Sementara gelapnya malam dikarenakan matahari sedang berada di sisi bumi lain.

Ternyata, warna cahaya matahari tersusun dari cahaya mejikuhibiniu, loh. Yap! (me)rah, (ji)ngga, (ku)ning, (hi)jau, (bi)ru, (ni)la, dan (u)ngu.

Mejikuhibiniu? Wah, kayak pelangi dong?

Baca Juga: Jadwal Global TV Kamis 20 Agustus 2020, Ada The Man with The Iron Fists 2

Betul! Susunan cahaya mejikuhibiniu pada matahari, juga penyusun dari warna pelangi.

Ketujuh cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya tampak yang dipancarkan oleh matahari.

Gabungan tujuh cahaya inilah yang menjadikan cahaya matahari berwarna putih.
Pada awalnya, matahari memancarkan cahaya yang membawa berbagai panjang gelombang, di antaranya x-ray, sinar ultraviolet, cahaya tampak (mejikuhibiniu), dan gelombang radio (radio waves).

Baca Juga: Jadwal Trans TV Kamis 20 Agustus 2020, Jangan Lewatkan Film Passengers

Kemudian, atmosfer bumi menghalau x-ray, sinar ultraviolet, serta gelombang radio, dan hanya menyisakan cahaya tampak untuk masuk ke bumi.
Selanjutnya, cahaya tampak berjumpa dengan partikel penyusun atmosfer bumi.

Kamu masih ingat kan, bahwa atmosfer bumi tersusun dari nitrogen, oksigen, karbondioksida, argon, ozon dan gas lainnya? Perjumpaan antara cahaya tampak dan partikel penyusun atmosfer bumi mengakibatkan terjadinya penghamburan cahaya.

Penghamburan cahaya inilah yang menjadi koentji mengapa langit yang kita lihat berwarna biru.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Banyuwangi Kamis 20 Agustus 2020
Hmmm apa itu penghamburan? Lalu, kenapa harus biru?
Penghamburan cahaya adalah proses di mana partikel gas menyerap cahaya tampak matahari dan dipancarkan kembali ke berbagai arah.

Teori penghamburan oleh seorang fisikawan bernama Rayleigh menjelaskan, bahwa semakin rendah panjang gelombang yang dipancarkan oleh cahaya tampak, maka semakin banyak pula yang dihamburkan.


Nah, panjang gelombang yang paling rendah di antara ketujuh cahaya tampak adalah biru, nila, dan ungu. Panjang gelombang dari cahaya nila dan ungu memang lebih rendah, namun kuantitasnya lebih sedikit daripada cahaya biru.

Baca Juga: Jadwal Acara Pertandingan Bola Kamis 20 Agustus 2020
Makanya, karena nila dan ungu kalah jumlah, langit yang kita lihat jadi warna biru.
Selain faktor kuantitas yang dipancarkan oleh matahari, ternyata mata kita juga lebih sensitif pada warna biru, lho!


Sel kerucut pada mata kita yang berperan untuk menangkap warna, lebih sensitif terhadap warna biru daripada nila maupun ungu. Sehingga, mata kita jadi lebih gampang untuk menangkap warna biru pada langit.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Ruang Guru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x