Bait-Bait Ramalan Jayabaya di Tahun 2021, Salah Satunya 'Wong Mulyo Dipenjoro'

19 Januari 2021, 12:30 WIB
Ilustrasi Bait-Bait Ramalan Jayabaya. /Pixabay/

RINGTMES BANYUWANGI - Memasuki tahun 2021 telah banyak hal dalam bait-bait yang diramalkan oleh Prabu Jayabaya yang biasa dikenal dengan Ramalan Jayabaya telah terjadi menurut kepercayaan sebagian orang.

Prabu Jayabaya, seorang Raja Kediri yang diperkirakan memerintah di tahun 1135-1157. Ramalan ini cukup terkenal di Indonesia dan kerap dikaitkan dengan keadaan sekitar.

Prabu Jayabaya meramalkan bahwa tahun 2021-2100 masuk pada jaman kala suroto atau jaman halus.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya, Indonesia Susah Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Baca Juga: Ramalan Jayabaya, Inilah Pertanda Ratu Adil Segera Tiba, Salah Satunya Muncul Bintang Pari

Hal ini berarti banyak orang yang manis budi yang kemudian akan berganti jaman kehancuran menurut ramalan Jayabaya.

Dilansir Ringtimesbayuwangi.com dari kanal Youtube YPS Official pada 19 Januari 2020 mengenai bait-bait ramalan jayabaya

Wong jahat munggah pangkat (orang jahat naik pangkat)

Wong cilik akeh kepecil (rakyat kacil banyak tersingkir)

Wong mulyo dipenjoro (orang baik dipenjara)

Seng curang garang (yang curang berkuasa)

Seng jujur ajur (yang jujur hancur)

Akeh rondo ngelaherake anak (banyak janda melahirkan anak)

Akeh jabang bayi lahir goleti bapak  e (banyak bayi lahir tanpa ayah)

Agomo akeh seng nentang (agama banyak yang menentang)

Prikemanusan soyo ilang (prikemanusiaan semakin hilang)

Omah suci digetingi (tempat suci semakin dibenci)

Omah olo soyo dipujo (tempat maksiat semakin digemari)

Wong wadon lacur ing ngendi-ngendi (banyak perempuan pelacur dimana-mana)

Akeh laknat, akeh penghianat (banyak kutukan, banyak penghianat)

Anak nantang bapak (anak berani kepada ayahnya)

Sedulur mangan sedulur (saudara tega pada saudaranya sendiri)

Konco dadi musuh (teman jadi musuh)

Guru disatru (guru dimusuhi)

Tonggo podo curigo (tetangga saling curiga)

Pedagang akeh seng keplarat (pedagang banyak yang bangkrut)

Wong maen keh seng dadi (penjudi semakin banyak)

Akeh barang haram (banyak barang haram)

Akeh anak haram (banyak anak haram)

Wong wadon ngelamar wong lanang (perempuan melamar laki-laki)

Wong lanang ngasorake drajate dewe (laki-laki merendahkan derajatnya sendiri)

Akeh barang-barang mlebu luang (banyak barang-barang terbuang sia-sia)

Akeh wong kaliren lan wudo (banyak orang kelaparan dan telanjang)

Wong tuku nglenit seng dodol (pembeli membujuk yang berjualan)

Baca Juga: Ramalan Jayabaya, 8 Ramalan Ini Diyakini Sudah Terbukti Kebenarannya di Nusantara

Baca Juga: Ramalan Jayabaya, Gunung Slamet dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah Dua, Simak Penjelasannya

Seng dodol akal okol (penjual banyak yang licik)

Wong golet pangan koyo gabah diinteri (mencari makan susah, bagai padi yang di tampi)

Terkait bait-bait ramalan yang sudah disebutkan banyak terjadi atau tidak. Itu semua tergantung penilaian masing-masing.

Percaya atau tidaknya terhadap ramalan yang terjadi, itu juga tergantung pada kepercayaan masing-masing. Mengingat setiap manusia mempunyai keterbatasan.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Tags

Terkini

Terpopuler