Ramalan Jayabaya, Gunung Slamet dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah Dua, Simak Penjelasannya

- 10 Desember 2020, 09:00 WIB
Ramalan Jayabaya, Gunung Slamet dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah Dua
Ramalan Jayabaya, Gunung Slamet dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah Dua /Pixabay

RINGTIMES BANYUWANGI – Ramalan kali ini akan membahas mengenai Gunung Slamet dan Pulau Jawa yang terbelah dua dengan Ramalan Jayabaya.

Indonesia adalah negara yang dikelilingi ratusan gunung berapi, terutama di Pulau Jawa. Banyak dari mereka yang berpotensi meletus. 

Intensitas bencana memicu kekhawatiran datangnya bencana besar, yang terbungkus oleh mitos lokal. Gunung Slamet adalah gunung yang terletak tepat di tengah Pulau Jawa.

Gunung Slamet dianggap sebagai penentu masa depan pulau, yang memiliki jumlah penduduk terpadat di Indonesia. Gunung Slamet memiliki mitos yang menyebar dari mulut ke mulut warga di lereng sekitarnya.

 Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Salah satu mitos tersebut adalah terbelahnya Pulau Jawa, jika Gunung Slamet meletus. Sebuah bencana dahsyat akan datang dan dianggap mengerikan. Hal ini dikaitkan dengan ramalan Jayabaya.

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari kanal YouTube ELSCI TV, Kamis 10 Desember 2020, berikut penjelasan lengkapnya.

Mitos Gunung Slamet kemudian dikaitkan dengan ramalan Jayabaya. Maharaja Jayabaya merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul.

Baca Juga: Menguak Ramalan Ronggowarsito Tentang Peristiwa Tahun 1930, 1945, 2019, hingga 2021

Pandangannya dalam membaca nasib Indonesia dianggap tepat oleh sebagian masyarakat. Melalui kitab bernama Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap “suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua”.

Ramalan tersebut dimaknai jika Pulau Jawa akan dilanda bencana besar yang memotong pulau menjadi dua bagian. Ramalan ini pun ditangkap sebagai tanda waspada bagi masyarakat yang berada di tengah Pulau Jawa.

Berdasarkan cerita, jika Gunung Slamet meletus, maka akan membuat parit sebesar selat yang menyatukan Laut Jawa dan Samudera Hindia. Namun, benarkah mitos tersebut?

 Baca Juga: Ramalan Jayabaya di Tahun Ganjil 2021, Memasuki Zaman Kala Surata, Rakyat Kecil Banyak Tersingkir?

Entah ramalan atau mitos warga yang lebih dulu, namun kedua hal tersebut seolah menjadi tali temali satu sama lain, bahwa Pulau Jawa akan terbelah dua dan Gunung Slamet adalah sumbunya.

Jika dihubungkan dengan Gunung Krakatau, mitos tersebut bukan hal yang mustahil. Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda meletus dahsyat pada 27 Agustus 1883 silam.

Akibat letusan tersebut, terciptalah awan panas dan gelombang tsunami yang menyebabkan sekira 36.000 jiwa tewas.

 Baca Juga: Prediksi Feng Shui, 5 Shio yang Mendadak Hoki dan Kaya Raya di Tahun Kerbau Logam 2021

Konon suara yang ditimbulkan dari Krakatau terdengar sampai di Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika. Para ahli menyebut daya Krakatau mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Para peneliti juga menyebut jauh sebelum letusan tahun 1883, Krakatau pernah meletus hebat dan membuat Pulau Jawa dan Sumatera terpisah. Lalu bagaimana dengan Gunung Slamet?

Ramalan Jayabaya mengenai terbelahnya Pulau Jawa dan Gunung Slamet, merupakan sebuah peringatan untuk tetap waspada dan ramalan tersebut bisa dijadikan contoh kita ke depannya seperti apa.

 Baca Juga: 6 Zodiak Ini Diprediksi Akan Sukses dan Bergelimang Harta di Awal Tahun 2021, Cek Punyamu Sekarang

Banyak yang mengatakan juga bahwa ramalan Jayabaya memang sering cocok, terutama dengan kejadian-kejadian saat ini. Berdasakan pandangan Islam, ramalan seperti ini hanya sebagai pitutur agar manusia lebih berhati-hati dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah