Pengertian Weton Jawa Serta Kegunaannya

- 8 April 2021, 12:18 WIB
Illustrasi Dalam budaya Jawa masih menggunakan penanggalan weton sebagai patokan untuk melaksanakan suatu acara tertentu
Illustrasi Dalam budaya Jawa masih menggunakan penanggalan weton sebagai patokan untuk melaksanakan suatu acara tertentu /Unsplash/umesh soni/

RINGTIMES BANYUWANGI - Weton merupakan perayaan hari kelahiran berdasarkan hitungan hari di dalam kalender Jawa.

Dalam bahasa Jawa, weton berasal dari kata wetu yang artinya adalah keluar (lahir), seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dalam video yang diunggah kanal YouTube Jeng Risti - Pakar Susuk Jawa pada 8 April 2021.

Dalam kalender Jawa, terdiri dari 7 hari dan 5 hari pasaran, 7 hari meliputi hari Ahad sampai hari Senin. Sedangkan untuk 5 pasaran meliputi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Bila di dalam kalender umumnya dalam satu bulan ada 30 hari, maka berbeda halnya dengan kalender hitungan Jawa.

Baca Juga: April, Dunia Benar-benar Gelap Gulita saat Gerhana Bulan Total pada Tahun 2014

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, 20.000 Orang Dinyatakan Tewas Usai Gempa Bumi Berskala Besar

Baca Juga: Mengenang Kisah dan Fakta Pilu di Balik Fenomena Ninja di Banyuwangi

Di dalam kalender hitungan Jawa, perayaan hari weton terjadi setiap 35 hari sekali, masyarakat Jawa sering menyebutnya dengan Selapan atau Selapanan.

Hal tersebut dikarenakan adanya siklus 7 hari biasa dan siklus 5 hari pasaran yang disebut Pancawara. Pancawara sendiri merupakan putaran 5 hari pasaran.

Dalam budaya serta kepercayaan masyarakat Jawa, weton sering digunakan untuk menentukan hari perayaan tertentu.

Baca Juga: 6 Fakta Tentang Negara Palestina

Baca Juga: Latar Belakang Politik Supersemar yang Terjadi pada 11 Maret

Seperti contohnya weton digunakan untuk menentukan hari baik pernikahan, hari pelaksanaan suatu adat budaya, dan hari untuk menentukan membuka suatu usaha.

Hari weton Jawa juga sering digunakan untuk kepentingan spiritual, seperti saat hari kelahiran weton maka, masyarakat Jawa akan melakukan puasa weton pada hari weton nya.

Sedangkan dari hal negatifnya, hari kelahiran weton menjadi titik terlemah seseorang dalam hari tersebut, sehingga santet atau teluh akan mudah menyerang saat hari perayaan wetonnya.

Selain itu, hari weton juga bisa menjadi patokan tentang sifat serta perilaku seseorang dalam budaya Jawa. Seperti contohnya orang yang lahir pada senin wage, maka sifatnya adalah dermawan, baik hati, dan pemberani.

Hingga saat ini, weton masih menjadi kepercayaan masyarakat Jawa, tetapi juga ada yang mulai meninggalkan kepercayaan tersebut.

Sebenarnya, perhitungan hari menurut weton ini merupakan pengetahuan serta budaya asli Jawa yang wajib dikembangkan.

Sehingga budaya tetap lestari dan bisa menjadikan ilmu pengetahuan bagi anak cucu kita kelak.***

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x