Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Ramalan Jayabaya merupakan prediksi masa depan yang dipercaya ditulis oleh raja Kerajaan Kediri, yakni Jayabaya.
Ramalan Jayabaya sangat dikenal, khusunya di masyarakat Jawa. Banyak ramalannya yang sudah terbukti benar.
Ramalan ini diwariskan turun terumurun dan dilestarikan oleh para pujangga. Salah satu ramalannya yang paling terkenal adalah tentang presiden Indonesia.
Baca Juga: 7 Kebiasaan Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Salah Satunya Tidur Mendengkur
Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa Indonesia akan memiliki presiden dengan akhiran nama berinisial No, To , No, Go, Ro.
Akhiran nama ‘No’ dikaitkan dengan Presiden Soekarno, yaitu seorang presiden pertama di Indonesia.
Presiden Soekrno menjabat pada tahun 1945 hingga 1967.
Baca Juga: 6 Makanan Pengencer Darah, Bantu Cegah Serangan Jantung
Pada akhiran nama ‘To’ dikaitkan dengan Soeharto, yang merupakan presiden kedua Indonesia.
Presiden Soeharto memimpin Indonesia mulai tahun 2004 hingga 2014.
Presiden selanjutnya adalah BJ Habibie, kemudian KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur, dan dilanjut dengan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Amanda Manopo Pamer Foto Pakai Hijab, Nitizen Dibuat Merinding: Pengen Nangis
Namun, ketiga nama mantan presiden tersebut tidak disebutkan dalam ramalan Jayabaya lantaran tidak memiliki masa jabatan semala lima tahun penuh.
Saat ini, Indonesia dipimpin oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Presiden Jokowi memiliki nama kecil Mulyono.
Artikel ini sudah diterbitkan sebelumnya di Lingkarkediri.com dengan judul Jayabaya Mengungkap Pemimpin Indonesia Setelah Jokowi di Tahun 2024, Namanya Berakhiran 'Go' Atau ‘Ga’
Oleh karena itu akhiran ‘No’ pada ramalan Jayabaya selanjutnya dikaitkan dengan nama kecil Presiden Jokowi, yakni Mulyono.
Akhiran ‘No’ yang sama juga dikaitkan dengan Susilo Bambang Yudhoyono.
Lantas, siapakah yang akan menjadi presiden selanjutnya setelah kepemimpinan Jokowi?
Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa presiden Indonesia selanjutnya memiliki akhiran nama ‘Ga/Go’ dalam aksara jawa.
Baca Juga: China Meluncurkan Peluncur Rudal Jarak Jauh 500 Km, Perang Dunia 3 Terancam Pecah
Namun, ini semua hanyalah ramalan/prediksi dan mitos tentang Notonegoro sudah berkembang di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Profesor Notonegoro selaku pendiri Universitas Gadjah Mada (UGM) beranggapan bahwa bagaimana pun itu, yang terpenting bisa menata negara dengan baik.
Meski banyak yang meragukan keasliannya, namun bunyi bait pertama dalam Kitab Musarar berbunyi jika Jayabayalah membuat ramalan. ***(Machallafri Iskandar/Lingkar Kediri)
