Ia bersama keluarga mengaku sengaja berjualan di tempat itu. Dengan alasan demi tuntutan kebutuhan hidup.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Warga Indonesia Tak Urusi Utang Negara?Cek Faktanya
"Kalau pemerintah mau menanggung monggo kami siap tidak jualan. Tapi tolong, jangan usik kami yang lagi cari rejeki ini," pintanya.
Pantauan suaraindonesia.co.id meskipun dangan mereka dadakan, namun pembeli terlihat masih ramai memadati.
Perlu diketahui, Bupati Jember melalui Surat Edaran (SE) menutup sejumlah tempat perelanjaan dan pasar tradisional.
Baca Juga: Keadaan Darurat di Jepang telah Berakhir?, Berikut Faktanya
Dengan alasan, mengurangi resiko tertular virus Corona dan akan disterilisasi dengan disinfektan.
Namun anehnya, sejumlah toko waralaba di beberapa tempat masih tetap beroperasi.
Sehingga pedagang tradisional melakukan protes karena itu dianggap tidak adil dan terkesan tebang pilih.(Penulis: Galih Ferdiansyah)
Baca Juga: Di Tengah Covid-19, Nyamuk Empat Kali Lebih Besar Kini Menginvasi Prancis