Putra Sang Fajar, Kisah dan Kepercayaan Masyarakat Jawa di Hari Kelahiran Soekarno

- 25 Juni 2022, 16:15 WIB
Putra Sang Fajar, Kisah dan Kepercayaan Jawa di Hari Kelahiran Soekarno
Putra Sang Fajar, Kisah dan Kepercayaan Jawa di Hari Kelahiran Soekarno /Dok. lipi.go.id

RINGTIMES BANYUWANGI – Dalam tradisi kepercayaan masyarakat jawa, ketika seorang bayi dilahirkan pada waktu cahaya matahari atau fajar terbit maka takdir mereka telah ditentukan terlebih dahulu.

Itu semua terjadi pada seorang pahlawan Proklamator sekaligus Presiden Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang dilahirkan di Surabaya, 6 Juni 1901.

Dalam kisah yang dilansir pada 25 Juni 2022 dari buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Soekarno merupakan anak yang dilahirkan ketika terbitnya matahari atau fajar.

Baca Juga: 3 Novel Beraliran Fiksi Sejarah Segera Diadaptasi Menjadi Film, Mulai dari Klasik sampai Modern

Abad ke-19 merupakan masa dimana kabut hitam serta perjuangan revolusi belum sampai pada titik tertinggi.

Indonesia saat itu sedang melakukan seleksi alam untuk menetukan pemimpin kaum Marhaen meuju suatu jalan kebebasan  dari kolonialisme.

Kelahiran soekarno disambut baik oleh bumi Indonesia yang kelak akan menjadi pemimpin tertinggi kebebasan.

Dilahirkan tepat ketika fajar muncul, Ibunda Soaekarno percaya bahwa, putranya akan menjadi seorang pemimpin yang sangat berpengaruh terhadap kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: 2 Novel Genre Misteri Klasik dan Fiksi Sejarah Telah Rilis Menjadi Film di Tahun 2022

Dalam gambaran kehidupakn Soekarno, bintang Gemini adalah lambang kelahirannya yang memiliki makna kekembaran.

Halaman:

Editor: Al Iklas Kurnia Salam

Sumber: Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x