Latar Belakang Politik Supersemar yang Terjadi pada 11 Maret

- 11 Maret 2021, 19:15 WIB
Fakta-fakta Sejarah Surat 11 Maret atau Supersemar yang Masih Menjadi Misteri.*
Fakta-fakta Sejarah Surat 11 Maret atau Supersemar yang Masih Menjadi Misteri.* //DOK. PR/

RINGTIMES BANYUWANGI – Politik Supersemar atau Surat Perintah Sebelas Maret yang juga dikenal dengan Dekrit 11 Maret menjadi awal mula babak baru Orde Baru bersama Soeharto dan menggeser pemerintah Soekarno di masa Orde Lama.

Kondisi pemerintah Indonesia bersamaan dengan koktail politik Soekarno ini adalah bom waktu yang pada titik tertentu bisa meledak kapan saja.

Ketegangan antara tentara, komunis, nasionalis, dan kelompok Muslim meningkat dan akan menghasilkan kudeta yang sebagian besar tetap menjadi misteri hingga saat ini. Begitu pula dengan latar belakang terjadinya Politik Supersemar yang menjadi kisah penting dalam perjalanan politik Indonesia.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Memberi Solusi Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Hari ini dalam Sejarah, Terjadinya Politik Supersemar Orde Lama Buka Babak Baru ‘Orde Baru’

Berikut telah Ringtimesbanyuwangi.com rangku dari berbagai sumber pada 11 Maret 2021, mengenai latar belakang Politik Supersemar yang terjadi pada 11 Maret.

Bermula pada malam tanggal 30 September 1965, terdapat enam jenderal dari angkatan darat dan seorang letnan yang diculik dan dibunuh oleh sekelompok perwira kiri yang menyebut diri mereka sebagai Gerakan 30 September (G30 S-PKI).

Diduga, ketujuh perwira militer yang terbunuh ini sedang merencanakan kudeta untuk menggulingkan Sukarno.

Namun, tidak pernah ada bukti yang jelas bahwa ketujuh perwira ini merencanakan kudeta militer terhadap Soekarno. Selain itu, tidak ada bukti yang jelas bahwa partai komunis (PKI) berada di belakang aksi mogok kerja untuk mencegah kudeta militer.

Halaman:

Editor: Kurnia Sudarwati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x