Fitnah Terhadap Blambangan, Syeikh Maulana Ishaq

- 9 Februari 2020, 01:05 WIB
PERAHU nelayan menerjang ombak saat berangkat melaut di Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.*/ANTARA
PERAHU nelayan menerjang ombak saat berangkat melaut di Pantai Grajagan, Banyuwangi, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.*/ANTARA /

Oleh: Mas Aji Wirabhumi

Fitnah kedua terhadap Blambangan ibarat menuding kerajaan di ujung timur Pulau Jawa ini seolah “tidak tahu balas budi”. Seperti kisah tentang Syaikh Maulana Ishaq.

Apa kesalahan Syaikh Maulana Ishaq terhadap Blambangan?. Terdapat satu cerita tentang serangan wabah penyakit yang melanda Blambangan sekitar abad XIV. Kisah yang menyudutkan Blambangan ini dimuat dalam Babad Walisongo dan Babad Tanah Jawi.

Dua babad tersebut menceritakan kedatangan Syaikh Maulana Ishaq ke Blambangan yang bermaksud mengobati penduduk agar sembuh dari wabah penyakit.

Dikisahkan, saat Blambangan terserang wabah penyakit, Adipati Menak Sembuyu mengadakan sayembara dan mengundang siapapun yang memiliki kemampuan untuk mengatasi wabah tersebut. Terutama demi kesembuhan puterinya yang juga terjangkit wabah.

Baca Juga: Menjerat Gusdur, Buku Dibalik Konspirasi Memakzulkan Presiden

Singkat cerita, Syeikh Maulana Ishaq berhasil mengobati puteri Adipati, Dewi Sekardadu atau Dewi Kasiyan, dan seluruh rakyat Blambangan. Dan sebagaimana janji sang Adipati, Syeikh Maulana Ishaq dinikahkan dengan Dewi Sekardadu.

Jadi, awalnya Adipati sendiri yang membutuhkan pertolongan dan yang menjanjikan hadiah kepada siapapun yang berhasil menyembuhkan Dewi Sekardadu dan rakyatnya. Bukan Syeikh Maulana Ishaq yang berkenan datang jauh-jauh dari Passai Aceh untuk menolong rakyat Blambangan yang tidak Ia kenal sebelumnya. Syeikh Maulana Ishaq juga tidak berambisi menikahi Puteri Blambangan.

Namun diceritakan dalam dua babad tersebut, Sang Pahlawan, Syeikh Maulana Ishaq justru diusir oleh Adipati Menak Sembuyu. Adipati rela mengorbankan rumah tangga putrinya sendiri. Bahkan, putra Syeikh Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu, Raden Paku, yang berarti adalah cucunya sendiri ‘dibuang’ ke laut oleh Menak Sembuyu.

Alasan pengusiran Syeikh Maulana Ishaq oleh Menak Sembuyu juga sangat mengada-ada. Dikatakan, hanya karena diajak memeluk agama Islam oleh sang menantu, Sang Adipati pun marah besar.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x