Ritual Petik Laut Muncar, Beginilah Prosesi Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Banyuwangi

- 13 Maret 2022, 13:24 WIB
Beginilah prosesi ritual Petik Laut Muncar yang tiap tahun diadakan pada tanggal 15 syuro penanggalan Jawa.
Beginilah prosesi ritual Petik Laut Muncar yang tiap tahun diadakan pada tanggal 15 syuro penanggalan Jawa. /


RINGITMES BANYUWANGI - Beginilah prosesi ritual Petik Laut Muncar yang merupakan tradisi sedekah laut yang dilakukan masyarakat pesisir Banyuwangi.

Ritual Petik Laut Muncar, rutin diadakan setiap tanggal 15 Syuro dalam penanggalan jawa. Prosesi ritual Petik Laut itu sendiri tidak jauh berbeda setiap tahunnya.

Tradisi ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu bagi masyarakat pesisir Banyuwangi, baik para nelayan maupun pengunjung. Karena pada prosesi Petik Laut Muncar akan ada banyak pertunjukan bahkan kegiatan yang sayang untuk dilewatkan.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Asal-Usul Watu Dodol, Batu yang Menjadi Salah Satu Ikon di Banyuwangi

Dilansir dari laman Banyuwangikab.go.id pada 13 Maret 2022, beginilah prosesi ritual Petik Laut Muncar yang merupakan tradisi sedekah laut oleh Masyarakat Banyuwangi.

Prosesi ritual Petik Laut dilakukan setiap tahun pada tanggal 15 Syuro atau tanggal 15 Muharram tahun Hijriah, yaitu dua minggu setelah peringatan Tahun Baru Islam. Pada tanggal inilah terjadi pasang air laut.

Sehari sebelumnya yaitu pada tanggal 14 Muharram, masyarakat setempat melakukan sejumlah ritual berupa mengarak sesaji keliling kampung (ider bumi), hingga tirakatan dengan menggelar pengajian di sejumlah surau ata rumah warga.

Tradisi Petik Laut diawali dengan mengarak sesaji dari rumah sesepuh menuju TPI, untuk dilarung ke tengah segara (laut).

Baca Juga: Sejarah Perang Puputan Bayu, Perjuangan Heroik Melawan VOC Bagian 3 : Fakta Menarik Perang

Sesaji terdiri dari kepala kambing, kue-kue, buah-buahan, pancing emas, candu dan dua ekor ayam jantan yang masih hidup ditata dalam sebuah replika perahu nelayan.

Setibanya di TPI (Tempat Pelelangan Ikan), sesaji langsung disambut enam penari Gandrung yang kemudian membawa sesaji tersebut ke atas kapal. Pada saat inilah, warga berebut unutk ikut naik kekapal pengangkut sesaji, karena dipercaya dapat melimpahkan berkah.

Kapal yang membawa sesaji itu kemudian bergerak ketengah laut diringi puluhan kapal lainnya. Iring-iringan tersebut akan berhenti di sebuah lokasi berair tenang dekat semenanjung sembulungan, kawasan ini disebut Plawangan, disinilah ritual inti dimulai.

Baca Juga: 9 Bangunan dan Tempat Bersejarah di Banyuwangi, Ada Lubang Buaya

Sesaji berupa replika perahu nelayan, akan dilarung atau dihanyutkan ke ke laut dibawah pimpinan seorang sesepuh nelayan.

Setelah sesaji itu dihanyutkan, para nelayan yang ikut iring-iringan akan langsung mencebutkan diri ke laut dan berebut mendapatkan sesaji sampai menyiramkan air yang dilewati sesaji ke seluruh badan perahu.

Dari Plawangan, arak-arakan perahu bergerak menuju Sembulungan, sebuah semenanjung kecil di tengah perairan laut Muncar. Disinilah nelayan kembali melarung sesaji. Konon sesaji ke dua tersebut merupakan persembahan bagi penunggu tanjung Sembulungan.

Tradisi ini diadakan sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang melimpah, juga ritual tolak balak memohon keselamatan agar terhindar dari bahaya saat berlayar mengarungi lautan.

Baca Juga: Sejarah Perang Puputan Bayu, Perjuangan Heroik Melawan VOC Bagian 2 : Kronologi Perang Part 2 End

Ritual Petik Laut tidak hanya diadakan di Muncar, namun beberapa daerah di Banyuwangi juga mengadakan ritual serupa. Seperti nelayan pantai Grajagan Purwoharjo, Pancer Pesanggaran, dan Pantai Bulusan Kalipuro.

Namun, perayaan ritual paling besar ada di Muncar karena Pelabuhan Muncar merupakan pelabuhan terbesar di Banyuwangi. Tradisi yang diadakan sejak tahun 1901 ini tidak pernah terlewatkan setiap tahunnya.

Tradisi Petik Laut Muncar dikemas menjadi bagian dalam agenda wisata tahunan Banyuwangi Festival sebagai bentuk intervensi pemda untuk mengenalkan budaya asli Banyuwangi kepada masyarakat global.

Baca Juga: Sejarah Perang Puputan Bayu, Perjuangan Heroik Melawan VOC Bagian 2: Kronologi Perang Part 1

Ritual yang diadakan setia tahun itu tidak hanya dapat dinikmati oleh nelayan maupun penduduk lokal, bahkan wisatawan dari luar daerah datang untuk menikmati euforia kesakralan ritual Petik Laut Muncar.

Sebagian besar pengunjung datang untuk menikmati beragam hiburan yang ada di sana, seperti pentas seni, pasar malam yang menjual berbagai macam produk berupa pakaian, aksesoris, kuliner hingga olahan hasil laut.

Itulah prosesi Ritual Petik Laut Muncar, tradisi sedekah laut yang dilakukan masyarakat Banyuwangi, terutama di Muncar.

Tertarik untuk mengunjungi Ritual Petik Laut Muncar?.***

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x