Sepulangnya dari Mekah KH Ahmad Dahlan menikah dengan Siti Walidah, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang Pahlawan Nasional dan juga pendiri Aisyiyah.
Disamping itu KH Ahmad Dahlan pernah pula menikahi Nyai Abdullah, Nyai Rum (Krapyak), Nyai Aisyah dan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta.
Baca Juga: Bisa Mencegah Penyakit Stroke, Inilah 8 Manfaat Bunga Pepaya
Pada tahun 1912 KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah atas saran anggota organisasi Boedi Oetomo saat ia mengajar di sana pada tahun 1909.
Organisasi ini bergerak di bidang kemasyarakatan dan pendidikan. Melalui organisasi inilah beliau berusaha memajukan pendidikan dan membangun masyarakat Islam.
Beliau mengajarkan kitab suci Al-Qur'an dengan terjemah dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai membaca atau melagukan Al-Qur'an semata, namun juga dapat memahami makna dan isinya.
Baca Juga: Bisa Mencegah Penyakit Stroke, Inilah 8 Manfaat Bunga Pepaya
Di samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari percampuran ajaran agama Hindu, Budha, animisme, dinamisme, dan kejawen.
KH Ahmad Dahlan wafat pada tanggal 23 Februari 1923 di usianya yang ke 54 tahun. Beliau wafat di Yogyakarta dan dimakamkan di kampung Karang Kajen, Brontokusuman, di wilayah bernama Mergangsan, Yogyakarta.
Atas jasa-jasanya terhadap bangsa Indonesia, KH Ahmad Dahlan dianugerahi gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional yang tertuang dalam SK Presiden RI No.657 tahun 1961, tgl 27 Desember 1961.***