KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, Keturunan Rempeg Jogopati Pencetus Kembang Endhog

- 14 Agustus 2020, 20:30 WIB
KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, Buyut dari Rempeg Jogopati yang merupakan ulama' yang mencetuskan tradisi Kembang Endhog yang masih lestari di Banyuwangi hingga kini.
KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, Buyut dari Rempeg Jogopati yang merupakan ulama' yang mencetuskan tradisi Kembang Endhog yang masih lestari di Banyuwangi hingga kini. /

RINGTIMES BANYUWANGI - KH. Abdullah Faqih Banyuwangi merupakan ulama legendaris Banyuwangi yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Banyuwangi.

Dikutip ringtimesbanyuwangi.com dari pesantrencemoro.blogspot.com, Mbah Yai Dullah, sebutan dari KH. Abdullah Faqih Banyuwangi, merupakan putra dari Raden Markidin atau bisa di sebut KH Umar Mangun rono.

Raden Makidin sendiri adalah anak dari sunan Murobah Banten dangan Ibu Raden Ayu Adawilah putri dari keturunan Raden Mas tholib atau (REMPEG JOGOPATI) yang adik dari Mas Alit dari selir mas bagus puri wiroguno, yang berada di dusun pakis hidup bersama rakyat yang tertindas oleh kekejaman VOC waktu itu.

Baca Juga: Manfaat Tanaman Tembelekan untuk Kesehatan, Salah Satunya Mengobati Tulang dan Sendi

Raden Sayu Adawillah yang nota bene adalah putri RM Rempeg Jogopati menikah dengan Sunan Murobah, ia memiliki keturunan di antaranya R. Markiddin, kemudian Raden Markiddin hidup di Blambangan bersama istri, dan memiliki 7 orang putra-putri.

Salah satu putranya yakni KH. Abdullah Faqih atau Raden Mudassir. Tumbuh di lingkungan yang sarat akan budaya, serta kakek yang merupakan seorang ulama' besar menjadikan KH. Abdulloh Faqih Banyuwangi dapat mentransmisikan ilmu agama ke dalam budaya yang ada di Blambangan.

Dikemas melalui Kembang Endhog, KH. Abdulloh Faqih menceritakan tentang ajaran tauhid yang dibawa Rasulullah saw.

Baca Juga: Berikut Adab yang Harus Dilakukan Wanita terhadap Diri Sendiri Menurut Imam Al-Ghazali

Kini, peringatan tersebut menjadi agenda rutinan masyarakat Islam di Kabupaten Banyuwangi setiap tanggal 12 Robiul Awal tahun Hijriyah. Bahkan, di beberapa daerah, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw dirayakan selama satu bulan penuh.

Terlebih, Festival Kembang Endhog menjadi ajang kreatifitas warga Banyuwangi di masing-masing daerah untuk melestarikan ajaran KH. Abdulloh Faqih tersebut.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x