Cerita G 30 S PKI, Dibalik Operasi Penangkapan Ketua CC PKI DN Aidit dan Anggotanya  

- 14 September 2020, 18:45 WIB
Sejarah G30 S PKI.
Sejarah G30 S PKI. /mamikos.com

Ia mendapat kepercayaan dari PKI untuk menyelamatkan Ketua CC PKI D.N. Aidit. Sriharto disusupkan ke dalam tubuh PKI melalui SBIM (Serikat Buruh Mesin dan Metal) di Purwosari.

Organisasi ini berada di bawah naungan SOBSI, selain anggota SBIM Sriharto pun menjadi Wakil Ketua Partai Indonesia (Partindo) yang mengantarkan dirinya menjadi anggota legislatif (DPR-GR). Dengan demikian penetrasi ke dalam tubuh PKI berjalan mulus, sehingga Sriharto menjadi orang penting dalam tubuh PKI sejak tahun 1963, sesuai dengan sasaran yang dituju.

Baca Juga: Aglaonema Dinilai Mampu Hasilkan Jutaan Rupiah, Begini Cara Perawatannya  

1. Rencana Operasi Penangkapan

Setelah mempelajari laporan dan rencana penangkapan, Kolonel Yasir Hadibroto yang didampingi oleh Kasi I Pekuper Kapten Hartono disetujui untuk melakukan operasi penangkapan.

Untuk suksesnya operasi dibuat skenario yang memanfaatkan kondisi yang ada waktu itu dengan cara membuat kepanikan-­kepanikan Aidit dari bahaya yang mengancam keselamataanya.

Skenario sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga dengan “jasa” Sriharto, tokoh tersebut akan selalu dapat “terhindar” dari penangkapan. Agar renacana terlaksana seperti yang diharapkan, Sriharto bersikap seperti orang yang serba tahu soal-soal operasi yang akan dilakukan oleh militer.

Baca Juga: Dugaan Ada Aktor Lain di Balik Kasus Penusukan Syekh Ali Jaber

2. Jalannya Operasi Penangkapan

Setelah menyusun rencana operasi penangkapan D.N. Aidit di Markas Brigif 4 Lojigandrung, Sriharto mulai melaksanakan tugas tersebut tanggal 12 November 1965 sore. Ia menemui Siswadi, anggota Biro Khusus PKI yang juga pengurus Baperki yang menangani bidang kesenian.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x