RINGTIMES BANYUWANGI – Dalam Buku Dalih Pembunuhan Massal karya Jhon Roosa, kesemrawutan Fakta-Fakta G-30-S PKI, Pagi hari 1 Oktober, Gerakan 30 September menyatakan keberadaan dirinya untuk pertama kali melalui siaran RRI pusat pada pagi hari 1 Oktober 1965.
Dalam buku tersebut tepatnya di bab kesemrawutan Fakta-Fakta dijelaskan, pasukan-pasukan yang setia kepada G-30-S menduduki stasiun pusat RRI dan memaksa sang penyiar membacakan sebuah dokumen terketik untuk siaran pagi itu.
Mereka yang memasang radio sekitar pukul 7.15 WIB menangkap pengumuman selama sepuluh menit yang terdengar seperti warta berita biasa saja.
Baca Juga: Muslim di Hainan Dilarang Pakai Hijab ke Sekolah oleh Tiongkok, Karena Dianggap ‘Tidak Teratur’
Para penggerak G-30-S menulis pernyataan mereka tidak dalam gaya bicara orang pertama, tetapi orang ketiga, seakan-akan seorang wartawan yang menyusun pernyataan tersebut.
Siaran itu dua kali menyebutkan “menurut keterangan yang didapat dari Letnan Kolonel Untung, Komandan Gerakan 30 September,” sehingga memberi kesan bahwa berita radio itu mengutip dari dokumen lain.
Suara mengelabui dari orang ketiga ini memberi suasana berita yang menentramkan.
Baca Juga: Terus Usik Papua, Indonesia Putuskan Asingkan Vanuatu
Seakan-akan para penyiar radio masih bertugas seperti biasa dan tidak ada pasukan bersenjata menyerbu masuk dan menyela siaran yang sedang berlangsung.
Dengan demikian pernyataan pertama G-30-S tidak tampak disampaikan oleh gerakan itu sendiri, tapi justru oleh bagian berita stasiun RRI.